Jaksa federal AS mendakwa seorang agen intelijen militer Korea Utara telah melakukan persekongkolan dengan memasang ransomware pada jaringan penyedia layanan kesehatan Amerika Serikat dan NASA, pangkalan militer AS dan perusahaan internasional, melalui serangan spionase dunia maya yang merusak.
Departemen Kehakiman AS pada Kamis (25/7) mengidentifikasi warga negara Korea Utara, Rim Jong Hyok, sebagai anggota Unit Andariel dari Biro Umum Pengintaian Korea Utara, yang menurut para pejabat dikendalikan oleh badan intelijen militer Korea Utara.
Jaksa federal mengatakan, Andariel menarget 17 entitas di 11 negara bagian AS, termasuk lima penyedia layanan kesehatan, kontraktor pertahanan di Michigan dan California, pangkalan Angkatan Udara AS di Texas dan Georgia, dan Kantor Inspektur Jenderal [NASA].
Menurut dakwaan itu, Hyok dan anggota Unit Andariel lainnya mempunyai akses ke sistem komputer NASA, menarik data yang tidak rahasia, lebih dari 17 gigabyte.
Dewan juri di Kansas City, Kansas, pada Rabu (24/7), mendakwa Rim telah memeras dengan meminta uang tebusan dan menggunakan uang itu untuk mendanai serangan siber tambahan terhadap pertahanan, teknologi, dan entitas pemerintah di seluruh dunia.
Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga US$10 juta untuk informasi yang mengarah pada identifikasi dan lokasi penyerang siber yang berafiliasi dengan pemerintah asing tersebut, yang terlibat dalam “aktivitas siber berbahaya terhadap prasarana penting AS.”
“Meskipun Korea Utara menggunakan jenis kejahatan dunia maya ini untuk menghindari sanksi internasional dan mendanai ambisi politik dan militernya, tindakan curang ini berdampak langsung pada warga Kansas,” kata Stephen A. Cyrus, agen FBI yang berkantor di Kansas City. [ps/jm]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia