SITARO, ZONAUTARA.com – Industri kopi Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Meningkatnya minat konsumen terhadap kopi mendorong lahirnya banyak barista muda berbakat.
Salah satunya Geraldus Ivan Bataha (30), warga Kelurahan Bahu di Kecamatan Siau Timur, dengan penuh semangat mengikuti pelatihan Barista yang digelar Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) bekerjasama dengan Lembaga Kursus Pelatihan dan Lembaga Pelatihan Kerja (LKP dan LPK) Kopidukasi, 5-9 Agustus 2024.
Dia tiba lebih pagi dari peserta lain di hari pertama, dan duduk di barisan kursus paling depan. Bagi Ivan, pelatihan ini adalah kesempatan emas untuk mewujudkan impiannya memiliki usaha kopi sendiri. “Ketika pertama kali muncul di media sosial, saya langsung mendaftar. Ini kesempatan langka bisa ikut pelatihan gratis dari pemerintah,” ungkapnya.
Selama ini, Ivan telah memiliki ketertarikan mendalam pada kopi. Pengalaman bekerja paruh waktu di sebuah kafe saat kuliah dan beberapa kali mencoba membuka usaha sendiri, semakin menguatkan tekadnya untuk menjadi seorang barista profesional.
“Dengan pelatihan ini, saya berharap bisa membuka usaha dan kemampuan saya mengelola kopi akan lebih baik,” ujar Ivan penuh harap.
LKP dan LPK Kopidukasi jadi instruktur
Irsan Yumenk, instruktur dari LKP dan LPK Kopidukasi yang datang langsung dari Makassar, berbagi pengalamannya kepada para peserta. Baginya, kopi bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga passion yang telah membawanya menjelajahi berbagai penjuru Indonesia.
“Saya sudah hampir keliling Indonesia karena kopi, karena itu kopi adalah hidup saya,” ungkap Irsan.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini fokus pada pengembangan keterampilan barista, mulai dari penyeduhan kopi yang benar hingga seni latte art. Irsan juga menekankan pentingnya semangat dan fokus dalam mengikuti pelatihan.
“Satu saja yang fokus dan tekun bisa melatih sepuluh orang. Kami ingin bekerja dengan orang-orang yang penuh semangat, karena dengan kopi kita bisa menjadi saudara,” tambah Irsan.
Pelatihan barista seperti ini, ungkap Irsan, merupakan langkah yang tepat untuk mencetak generasi muda yang mampu bersaing di industri kopi global.
“Melalui kopi, Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara penghasil komoditas, tetapi juga sebagai negara dengan kekayaan rasa kopi yang unik dan beragam.” Kuncinya.
Alasan pemerintah gelar pelatihan barista
Asisten Administrasi Umum, dr. Semuel Raule, menjelaskan bahwa pelatihan barista ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong lahirnya usaha kecil menengah (UMKM) di bidang kopi, khususnya di kalangan anak muda.
“Kami memilih barista karena pasar penikmat kopi sangat terbuka dan anak muda biasanya lebih kreatif. Jadi, kami berharap pelatihan ini bisa melahirkan UMKM baru di Sitaro,” ujar Raule.
Dengan adanya pelatihan gratis ini, pemerintah berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Kehadiran instruktur yang kompeten dari LKP dan LPK Kopidukasi diharapkan dapat memberikan ilmu yang berkualitas bagi para peserta.
“Dengan potensi yang begitu besar, kopi Indonesia tidak hanya menjadi minuman favorit, tetapi juga menjadi komoditas unggulan yang mampu mengangkat perekonomian negara.”
Dengan adanya pelatihan barista ini, pemerintah berharap dapat melahirkan banyak barista muda berbakat seperti Geraldus Ivan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kopi di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan devisa negara, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.