MANADO, ZONAUTARA.com – GUSDURian, sebuah jaringan yang didedikasikan untuk melestarikan warisan intelektual Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, bekerja sama dengan IAIN Manado mengadakan acara Gus Dur Memorial Lecture.
Kegiatan ini digelar pada Kamis, 29 Agustus 2024, di Gedung Teater IAIN Manado.
Acara ini tidak hanya untuk mengenang sosok Gus Dur, tetapi juga untuk memperdalam pemahaman mengenai pemikiran-pemikirannya yang berharga.
Dalam sambutannya, Jay Akhmad, Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian, menegaskan bahwa tujuan utama dari Gus Dur Memorial Lecture adalah untuk mengajak civitas akademika, khususnya di lingkungan kampus, untuk menggali lebih dalam pemikiran Abdurrahman Wahid.
Menurut Jay, Gus Dur tidak perlu dijadikan figur yang diagung-agungkan, tetapi lebih penting untuk memanfaatkan warisan pemikiran beliau demi kepentingan masyarakat luas.
“Gus Dur Memorial Lecture bertujuan untuk mengajak seluruh civitas akademika di kampus ini agar lebih memahami dan memanfaatkan pemikiran Gus Dur. Bukan untuk memuja Gus Dur, tetapi untuk mengaplikasikan pemikirannya yang kaya demi kemaslahatan bersama,” ungkap Jay, yang akrab disapa Mas Jay.
Jay juga menekankan bahwa Gus Dur seharusnya dikenang tidak hanya sebagai seorang mantan presiden Indonesia, tetapi lebih dari itu, sebagai seorang intelektual yang pemikirannya tetap relevan hingga saat ini.
Gus Dur adalah sosok yang memiliki visi dan pandangan yang melampaui zamannya, yang terus memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Sementara itu Rektor IAIN Manado Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I saat memberi sambutan menyatakan komitmen IAIN Manado terhadap keberagaman.
“IAIN Manado menjadi rumah besar bagi seluruh keberagaman di Sulawesi Utara. Kajian-kajian mengenai Gus Dur hampir selalu dilakukan di IAIN Manado. IAIN Manado adalah rumah bagi Gus Dur dan GUSDURian,” paparnya.
Menurutnya, Gus Dur penting untuk dikapitalisasi, tetapi dikapitalisasi secara positif. Ia juga berharap agar pemikiran Gus Dur selesai, tidak sekedar didiskusikan.
Dr. Abdul Gaffar Karim selaku lecturer pada Gus Dur Memorial Lecture kali ini menyoroti hal-hal penting di dalam pemikiran Gus Dur yang harus dikontekstualisasikan hari ini, terutama oleh anak muda.
Baginya, anak muda perlu meneladani Gus Dur, seperti terlibat aktif dalam politik untuk mengawasi kekuasaan hingga terlibat dalam advokasi HAM.
“Dengan berpartisipasi dalam proses demokrasi, seperti pemungutan suara dan aktivisme politik, kaum muda dapat memengaruhi tata kelola politik dan kebijakan. Upaya maksimal yang bisa dilakukan adalah menjadi kandidat dalam politik elektoral, atau minimal, mereka dapat mendukung kandidat dan kebijakan yang mencerminkan prinsip keadilan dan kesetaraan ala Gus Dur,” ujar dosen FISIPOL UGM tersebut.
Gus Dur Memorial Lecture ini juga dirangkaikan dengan peresmian Gus Dur Corner yang bertempat di perpustakaan IAIN Manado.
Selain itu, kegiatan ini juga menjalin kesepakatan antara Jaringan GUSDURian dan IAIN Manado dengan menandatangani nota kesepahaman atau MoU.
***