SITARO, ZONAUTARA.com – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus mengejar target untuk menghapuskan daerah blank spot di wilayahnya. Hingga saat ini, kurang dari 10 persen wilayah masih belum terjangkau oleh layanan komunikasi yang memadai. Namun, pemerintah daerah terus berupaya agar seluruh masyarakat dapat menikmati layanan komunikasi yang layak dan gratis.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kepulauan Sitaro, Stanly C.F. Tukunang, menyatakan bahwa tahun 2024 ini terdapat 9 kampung dan 2 kelurahan di Kecamatan Siau Barat yang telah mendapatkan akses internet, khususnya di tiga kampung di Makalehi. Program ini merupakan bagian dari BAKTI AKSI (Akses Internet) yang menyediakan layanan internet menggunakan teknologi fiber optic, radio link, dan VSAT. Infrastruktur ini didukung oleh Layanan Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA 1), yang memungkinkan distribusi jaringan internet hingga ke pelosok wilayah.
SATRIA 1 sendiri merupakan proyek satelit komunikasi multifungsi yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Satelit ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas internet di daerah-daerah terpencil, terluar, dan tertinggal yang sulit dijangkau oleh jaringan kabel. Dengan kapasitas besar mencapai 150 Gbps, SATRIA 1 diharapkan mampu menyediakan akses internet cepat dan stabil di lebih dari 150.000 titik layanan publik, termasuk sekolah, puskesmas, kantor pemerintahan, dan pos-pos perbatasan.
“Semoga usulan pemerintah Kabupaten Sitaro melalui platform PASTI BAKTI terkait akses internet dan pembangunan tower terus bertambah setiap tahunnya,” kata Stanly.
Pemerintah Kabupaten Sitaro berkomitmen untuk memastikan seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah terpencil, dapat mengakses internet dengan mudah. Dengan target ini, diharapkan layanan komunikasi yang memadai akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat di Sitaro.