ZONAUTARA.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon melalui Dinas Sosial menggelar edukasi bencana gunung berapi bagi masyarakat yang berpotensi terdampak.
Penjabat Sementara Walikota Tomohon Fereydy Kaligis saat menghadiri kegiatan yang digelar di Aula Karya Indah, Kakaskasen, Rabu (20/11) mengatakan, status gunung Lokon yang naik ke level III atau waspada merupakan alasan dilaksanakannya kegiatan tersebut.
“Berdasarkan siklus yang ada, Gunung Lokon ini meletus sekitar 8 atau 9 tahun. Erupsi terakhir itu pada tahun 2014, untuk itu melihat siklus yang ada di gunung Lokon, Forkopimda Kota Tomohon telah melaksanakan rapat dan mengambil keputusan. Juga telah diumumkan di Kota Tomohon bahwa Gunung Lokon sudah masuk ke level Waspada,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan, sudah ada surat edaran untuk masyarakat agar tidak melaksanakan aktivitas di radius 3 Kilometer dari Gunung Lokon dan untuk para pelaku usaha yang berada di area gunung Lokon dikecualikan tetapi dibatasi.
“Pada saat gunung Lokon gejala Erupsi para pekerja di radius 3 Kilometer akan mengungsi secara mandiri. Jadi diharapkan dan dianjurkan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di radius 3 Kilometer dari kawah gunung Lokon. Yang dilarang Saat ini ialah mendaki gunung,” imbuhnya.
Ia percaya masyarakat sekitar gunung Lokon sudah tahu dan paham mengenai titik kumpul dan jalur evakuasi ketika terjadi erupsi.
“Ini untuk mempermudah kendaraan evakuasi untuk mengangkut masyarakat di titik Kumpul. Harapan kami jika terjadi bencana tidak akan ada korban jiwa,” harapnya.
Dalam kegiatan itu, Pemkot Tomohon juga telah menyediakan Call Center 112. Apabila terjadi sesuatu, bencana alam ataupun pohon tumbang masyarakat bisa menelepon di 112.
“Jalur Tomohon-Manado memiliki potensi longsor dan pohon tumbang maka saya menghimbau kepada masyarakat, kalaupun itu ada berpotensi terjadi pohon tumbang yang mengakibatkan fasilitas jalan yang terkena dampak yang bertanggung jawab adalah pemilik lahan oleh karena itu masyarakat dapat memotong pohon yang berpotensi untuk tumbang,” tegasnya.
“Diingatkan juga kepada masyarakat kota Tomohon untuk menjaga kebersihan Kota Tomohon. Kalau mau membuang sampah yang ada, harus sesuai dengan jam mobil operasional mengangkut sampah,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas sosial Daerah Kota Tomohon Thomly Lasut, Kasat Pol-PP Kota Tomohon JST Pandeirot, Kaban BPBD Kota Tomohon Hengky Supit dan seluruh peserta kegiatan dari 7 kelurahan berpotensi terdampak bencana .