Paus Fransiskus, yang genap menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga minggu pada Jumat (7/3) karena pneumonia ganda, dalam kondisi stabil dan melanjutkan terapinya setelah menunjukkan kepada dunia indikasi nyata betapa lemah kondisi kesehatannya.
Vatikan mengatakan paus berusia 88 tahun itu tidur nyenyak semalam dan bangun pada Jumat pagi tepat setelah pukul 08.00. Dia melanjutkan terapi pernapasan dan fisiknya, menggunakan aliran oksigen tambahan yang tinggi untuk membantunya bernapas. Dokter tidak berencana memberi informasi medis terbaru hingga Sabtu (8/3), mengingat kondisinya yang terus stabil dan tidak adanya krisis pernapasan atau kemunduran lainnya selama beberapa hari ini.
Namun, Fransiskus memberikan tanda pertama kepada masyarakat tentang betapa lemahnya dia pada Kamis (6/3) dengan merekam pesan audio yang disiarkan kepada para jemaaah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk memdaras doa rosario setiap malam.
Dalam pesan itu, Fransiskus berterima kasih kepada umat atas doa mereka. Namun, suaranya hampir tidak terdengar karena napasnya yang tersengal-sengal, dan dia berbicara dalam bahasa aslinya, Spanyol, bukan Italia.
“Saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas doa-doa Anda untuk kesehatan saya dari alun-alun, saya menemani Anda dari sini,” katanya kepada alun-alun yang sunyi.
“Semoga Tuhan memberkati Anda dan Bunda Maria melindungi Anda. Terima kasih.”
Pesan itu memiliki banyak tujuan. Itu adalah tanda kehidupan publik pertama dari Paus sejak ia memasuki rumah sakit Gemelli pada 14 Februari, dan itu menepis teori konspirasi sayap kanan dan rumor yang mempertanyakan status medisnya yang sebenarnya.
Vatikan mengatakan Fransiskus sendiri ingin merekamnya, untuk berterima kasih kepada semua orang yang telah berdoa untuknya. Dalam pesannya pada hari Minggu akhir pekan lalu, Fransiskus mengatakan ia telah merasakan kasih sayang dari begitu banyak orang dan merasa “seolah-olah saya ‘didukung’ dan didukung oleh semua umat Tuhan.”
Namun, audio itu juga menggarisbawahi betapa lemahnya Fransiskus. Bagi siapa pun yang terbiasa mendengar suaranya, audio ini — yang sering kali begitu lembut hingga terdengar seperti bisikan — merupakan pukulan emosional ke perut yang menyadarkan betapa sulitnya baginya untuk bernapas.
Kardinal yang memimpin doa, Kardinal Angel Fernandez Artime, telah memberi tahu orang banyak di awal kebaktian bahwa ia memiliki “berita indah, hadiah indah” untuk dibagikan.
“Oh, che bello,” kata seorang biarawati di antara kerumunan dengan kagum. “Oh, betapa indahnya.”
Kerumunan yang jelas terkejut itu bertepuk tangan dan kemudian bertepuk tangan lagi setelah Fransiskus mengucapkan “Gracias” terakhirnya. Fernandez Artime, di sisi lain, menundukkan kepalanya saat mendengarkan.
Paus berusia 88 tahun itu menderita penyakit paru-paru kronis dan pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru saat masih muda.
Vatikan memberikan informasi terbaru dua kali sehari mengenai kondisi Fransiskus, tetapi tidak mendistribusikan foto atau videonya sejak 14 Februari pagi hari ketika ia mengadakan beberapa audiensi di Vatikan sebelum dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma karena menderita bronkitis parah. [ft]
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia