ZONAUTARA.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Manado sejak Jumat (21/3) menyebabkan banjir yang merendam sejumlah wilayah.
Dampaknya, banyak warga terpaksa mengungsi, termasuk Layla Alweni, warga Paal 2 Lingkungan 5, yang memilih berlindung di pekuburan Cina Paal 2 bersama keluarganya.

Layla dan keluarganya, termasuk tiga anak kecil, kini bertahan di area pemakaman karena merasa lebih aman untuk mengawasi barang-barang mereka.
“Kalau di pengungsian mandiri seperti ini, saya masih bisa melihat dan mengontrol keadaan barang-barang saya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan kebutuhan mendesak seperti sembako, kasur, selimut, dan pakaian, mengingat hujan belum juga reda dan semua pakaian mereka sudah terendam.
Selain Layla, ada 15 orang lain yang juga mengungsi di tempat yang sama, tiga di antaranya anak kecil.
Menurut Layla, sejak Jumat malam air sudah mencapai dada orang dewasa, sehingga ia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi secara mandiri. Namun, hingga kini, mereka belum menerima bantuan dari pemerintah.
“Ya paling makanan, tadi malam ada bantuan dari Lambe Kawanua dan Yayasan Yadika,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan Zonautara.com sampai saat ini belum ada tempat pengungsian utama, meski di beberapa titik banjir kembali menggenangi disertai hujan lebat dan angin kencang.
Ketiadaan tempat pengungsian utama ini membuat beberapa warga mengaku bingung harus ke mana dan memutuskan untuk mengungsi secara mandiri.
Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado terus melakukan pendataan dan upaya evakuasi bagi warga yang terdampak banjir. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama.