Ini warisan yang ditinggalkan mendiang CEO Samsung Han Jong-hee

Reporter ZonaUtara
Editor: Redaktur

ZONAUTARA.com Samsung Electronics mengumumkan bahwa CEO Han Jong-hee meninggal dunia pada hari Selasa 25 Maret 2025 akibat serangan jantung.

Dengan meninggalnya Han, Jun Young-hyun yang baru saja diangkat sebagai co-CEO pada rapat pemegang saham tahunan perusahaan minggu lalu, kini menjadi satu-satunya CEO yang memimpin raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut.

Jun sebelumnya dipromosikan pada 2024 untuk memimpin divisi semikonduktor Samsung yang tertinggal dari pesaing-pesaing besar seperti SK Hynix dan TSMC dalam pasar chip kecerdasan buatan global.

Han yang berusia 63 tahun, telah menjabat sebagai CEO Samsung sejak tahun 2022 dan juga bertanggung jawab atas divisi elektronik konsumen serta perangkat seluler.

Adapun, Han Jong-hee bergabung dengan Samsung pada tahun 1988 setelah menyelesaikan gelar sarjana teknik elektro di Universitas Inha.



Kinerja Han di Samsung Electronics telah berlangsung selama tiga dekade, dimulai pada tahun 1988 sebagai anggota Tim Pengembangan di Divisi Video dan menjadi Kepala Grup Pengembangan 2 pada tahun 2009. Kemudian menjadi kepala Tim R&D Produk, Bisnis Tampilan Visual dari tahun 2011 hingga 2013.

Han kemudian mendapatkan promosi untuk menjadi Kepada Departemen Bisnis Tampilan Visual pada tahun 2017 sebelum dipilih sebagai Wakil Ketua dan CEO pada tahun 2021.

Disisi lain, Ia meninggalkan seorang istri dan anak-anaknya. Dan menurut analyticsinsight.net, kekayaan bersih Han sekitar 971.291 dolar AS atau sekitar Rp16 miliar per 30 November 2024. Selain itu terdapat jaminan kematian yang mencapai 4,83 juta dollar AS atau sekitar Rp78 miliar.

Adapun, kepergiannya meninggalkan banyak pertanyaan mengenai kelanjutan strategi bisnis perusahaan, terutama terkait dengan pasar chip yang tengah menghadapi tantangan besar.

Sebelumnya, divisi perusahaan dibagi antara kedua CEO, dimana Han bertanggung jawab atas divisi elektronik konsumen dan perangkat seluler, sementara Jun memimpin divisi semikonduktor.

Samsung mengonfirmasi dalam pengajuan kepada bursa saham bahwa Jun Young-hyun akan menjadi CEO tunggal perusahaan setelah kematian Han. Saham Samsung tercatat turun sebesar 0,5 persen sejalan dengan penurunan pasar saham Korea Selatan yang lebih luas.

Selama beberapa kuartal terakhir, Samsung mengalami penurunan kinerja dan harga saham yang merosot akibat tertinggal dari pesaing dalam pengembangan chip memori canggih serta manufaktur chip kontrak, yang tengah mengalami permintaan kuat berkat proyek kecerdasan buatan (AI).

Selain itu, Samsung juga kehilangan posisi teratas di pasar ponsel pintar yang kini dikuasai oleh Apple. Han yang juga merupakan anggota dewan Samsung meninggal dunia di rumah sakit pada hari Selasa saat tengah dirawat akibat serangan jantung.

Samsung menyebutkan bahwa mereka belum memutuskan siapa yang akan menggantikan posisi Han dalam struktur perusahaan yang biasanya dibagi antara dua CEO, dengan satu CEO bertanggung jawab atas divisi konsumen dan lainnya untuk divisi chip.

Han, yang telah bergabung dengan Samsung hampir 40 tahun lalu, dikenal sebagai sosok penting di balik kesuksesan global bisnis televisi Samsung.

Ia menjadi CEO perusahaan pada tahun 2022 dan selama masa jabatannya, ia juga berperan dalam upaya merombak strategi bisnis Samsung, khususnya dalam menghadapi tantangan pasar chip yang tengah menurun kinerjanya.

Seorang analis menyebutkan bahwa kehilangan Han yang mendadak dapat memberikan dampak signifikan pada strategi bisnis Samsung, khususnya di bidang pemasaran.

Selain tantangan di divisi semikonduktor, ketidakhadiran Han juga berpotensi memengaruhi upaya Samsung dalam meningkatkan kinerja divisi peralatan rumah tangga dan akan mempengaruhi langkah Samsung dalam menghadapai ketidakpastian terkait tarif global dan meningkatnya perang dagang.

Dalam rapat pemegang saham yang berlangsung minggu lalu, Han secara terbuka menyampaikan permintaan maaf atas kinerja saham perusahaan yang buruk dan memberi tahu para investor bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang sulit bagi perusahaan.

Han juga mengungkapkan bahwa Samsung akan merespons fleksibel terhadap tarif yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump, yang memengaruhi rantai pasokan global serta jejak manufaktur perusahaan.

Ia mengakui bahwa Samsung belum mampu memanfaatkan sektor semikonduktor, yang membuat Samsung tertinggal dari SK Hynix dalam pengembangan chip memori bandwidth tinggi (HBM) yang digunakan oleh Nvidia dan perusahaan lainnya untuk unit pemrosesan grafis AI.

“Kami dengan tulus meminta maaf atas kinerja saham yang tidak memenuhi harapan Anda. Selama setahun terakhir, kami gagal merespons pasar semikonduktor AI yang berkembang pesat,” kata Han dalam pertemuan tersebut.

Jun Young-hyun, yang kini menjadi satu-satunya CEO Samsung, diharapkan akan mengarahkan perusahaan untuk menghadapi tantangan berat ke depan.

Adapun salah satu upaya yang diprediksi akan menjadi fokus utama adalah memperluas kehadiran Samsung di pasar elektronik otomotif, yang dipandang sebagai peluang pertumbuhan baru.

Sementara itu, meski tengah berada di tengah ketidakpastian ekonomi global, perusahaan ini tetap berupaya meningkatkan kinerja divisi elektronik rumah tangga dan terus berinovasi di sektor teknologi lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Samsung, Jay Y. Lee, yang tengah berada di Tiongkok untuk menghadiri Forum Pembangunan Tiongkok, mengunjungi pabrik mobil Xiaomi di Beijing dan kantor pusat BYD di Shenzhen.

Meskipun begitu, Samsung menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai perjalanan Lee ke Tiongkok.

Lee sendiri tengah menghadapi berbagai tuntutan hukum dan skandal yang berkaitan dengan suksesi konglomerat Samsung. Meskipun ia dibebaskan dari tuduhan terkait kasus suksesi pada bulan Februari, jaksa telah mengajukan banding atas keputusan tersebut, yang menambah beban bagi pemimpin perusahaan ini di tengah situasi yang sedang tidak menentu.

Dengan kematian Han Jong-hee dan perubahan besar dalam struktur kepemimpinan, Samsung kini menghadapi masa depan yang penuh tantangan dalam menghadapi ketidakpastian pasar global dan masalah internal perusahaan.

Direpost dari: VOI

TAGGED:
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com