ZONAUTARA.com – Pemuda di wilayah pedesaan Gambia, India, Kenya, Papua Nugini, dan Rwanda kini memiliki peluang emas untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui transfer keterampilan dan pengetahuan di bidang pertanian.
Hal ini dimungkinkan berkat keberhasilan proyek yang didukung oleh Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD), dikutip dari keterangan yang diterima Zonautara.com pada Jumat (25/4/2025).
Melalui Program Dukungan Kewirausahaan dan Kesempatan Kerja Pemuda (Youth Entrepreneurship and Employment Support / YESS), generasi muda di kawasan ini mendapatkan pelatihan komprehensif dan dukungan kewirausahaan yang terbukti mampu mendongkrak pendapatan dan menciptakan lapangan kerja baru.
Hasil nyata dari program YESS menunjukkan bahwa 6 dari 10 kaum muda mengalami peningkatan pendapatan berkat pelatihan dan dukungan yang mereka terima, dengan rata-rata peningkatan pendapatan tahunan sebesar 21 persen.
Tidak hanya itu, lebih dari setengah dari para peserta berhasil mendirikan usaha baru yang pada akhirnya membuka lapangan kerja bagi pemuda lainnya di komunitas mereka.
Ini menjadi bukti kuat bahwa investasi dalam pengembangan kapasitas generasi muda pedesaan dapat menghasilkan dampak ekonomi berantai yang positif.
Kolaborasi Global Lewat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)
Salah satu kekuatan utama dari proyek ini adalah pendekatan kolaboratif melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).
Model kerja sama ini memfasilitasi pertukaran pengalaman dan praktik terbaik antarnegara berkembang yang memiliki tantangan serupa di sektor pertanian dan ketenagakerjaan pemuda.
“Indonesia memiliki sejarah KSST yang kaya dan kami bangga untuk berbagi pengalaman kami dalam memberdayakan kaum muda pedesaan,” kata Ade Candradijaya, Kepala Biro Kerja Sama Internasional, Kementerian Pertanian.
Para peserta acara mengunjungi empat lokasi proyek YESS di Indonesia, mempelajari bagaimana YESS diimplementasikan dan bertemu dengan para wirausahawan muda yang didukung oleh program tersebut.
Mereka juga mengunjungi Kementerian Pertanian, dan mempresentasikan ide-ide tentang bagaimana mereka dapat membawa pembelajaran mereka kembali ke negara masing-masing.
“Kami sangat yakin bahwa KSST penting untuk membina kemitraan global dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia-Afrika—dalam solidaritas, kemerdekaan, dan kerja sama antar negara berkembang—kami mendorong kita semua, melalui program ini, untuk mencari solusi pembangunan dan mempromosikan pembelajaran dan kemitraanMutual di antara negara-negara Selatan melalui pemberdayaan pemuda dan penguatan mata pencaharian di pedesaan,” kata Noviyanti, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Internasional, Kementerian Sekretariat Negara.
IFAD memainkan peran penting dengan memfasilitasi pembelajaran dan kolaborasi Selatan-Selatan di antara negara-negara anggotanya, menghasilkan solusi inovatif, membangun koneksi, dan memungkinkan berbagi serta penerapan praktik terbaik untuk mencapai dampak terukur dalam pembangunan pedesaan.
“IFAD senang bermitra dengan Indonesia dalam inisiatif KSST yang penting ini, yang akan memperkuat kolaborasi di antara negara-negara Selatan,” kata Reehana Rifat Raza, Direktur Regional IFAD, Asia Pasifik.
“Kami berharap acara ini akan mendorong pertukaran serupa di masa depan dan berkontribusi pada peningkatan skala pendekatan yang berhasil dalam pembangunan pedesaan,” tambahnya.
Program YESS tidak hanya menghasilkan kesempatan kerja dan meningkatkan partisipasi kaum muda dalam angkatan kerja pertanian, tetapi juga mendukung kaum muda dalam menciptakan dan mengembangkan bisnis di sepanjang rantai nilai pertanian.
Melalui mekanisme hibah kompetitifnya, YESS telah memungkinkan para wirausahawan muda untuk memulai bisnis pertanian mereka. Selain itu, YESS membantu hampir 4.000 pengusaha pertanian mengakses sekitar 7,4 juta dolar AS dalam pembiayaan untuk kegiatan bisnis mereka.
“IFAD berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mempromosikan pertanian dan perikanan skala kecil yang produktif, kompetitif, dan bernilai tinggi, serta memastikan investasi publik yang efektif di daerah pedesaan. Program YESS mencontohkan kekuatan transformatif dari investasi pada kaum muda dan pertanian,” kata Hani Abdelkader Elsadani, Direktur IFAD untuk Indonesia.
***