MANADO, ZONAUTARA.com – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyodorkan konsep pengembangan zona ekonomi baru bagi Provinsi Sulawesi Utara.
“Dalam konsep itu, Sulut akan menjadi hub bagi distribusi ekonomi untuk wilayah-wilayah lain di Indonesia Timur,” ujar Olly saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/9/2017) lalu.
Olly mencontohkan, pebisnis di bidang garmen di Indonesia Timur harus membeli barang dari pulau Jawa terutama di Jakarta. Padahal barang yang dibeli kebanyakan adalah produk buatan Cina.
Barang import Cina yang masuk ke pasar di Jakarta harus melewati port di Singapura, sementara jika pengapalan langsung ke port Bitung, hanya memerlukan waktu beberapa hari.
“Kenapa tidak, kita menggeser import itu langsung ke Bitung lalu mensuplay ke pasar. Pebisnis dari Gorontalo, Maluku, dan wilayah lain di Indonesia Timur tidak perlu lagi berbelanja di Tanah Abang. Itu menghemat ongkos bagi mereka,” urai Olly.
Dengan menggeser import ke Sulawesi Utara, akan membuka peluang investasi baru dan menciptakan pasar yang nampaknya ke pertumbuhan ekonomi.
Keinginan itu akan diwujudkan Olly dengan mempercepat kesiapan pelabuhan Bitung menjadi International Port Hub. Pekan lalu, Olly makan siang di atas Kapal SPIL Niken yang bersandar di dermaga Bitung. Kapal sepanjang 236 meter itu mampu mengangkut 2500 kontainer sekaligus.
Olly berharap idenya menjadikan Sulut sebagai zona ekonomi baru ini direspon oleh pemerintah pusat. Berbagai terebosan regulasi perlu segera dilakukan agar Indonesia Timur berkembang sejajar dengan pulau Jawa.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Sulut selalu meraih angka di atas nasional. Pada Triwulan I 2017 ini angka pertumbuhan ekonomi Sulut tercatat pada level 6,43 persen dengan inflasi pada angka 3,59 persen.
Gebrakan Olly juga telah mempu mendatangkan sejumlah investasi asing dengan total nilai Rp 2,5 triliun selama periode Januari hingga Juni 2017.
PARIWISATA DONGKRAK PEREKONOMIAN
Dalam konsep zona ekonomi baru yang disodorkan Olly itu, dia memprioritas pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu unggulan.
“Sulut punya keunggulan potensi wisata yang tak kalah dengan destinasi wisata utama lain di Indonesia. Dan itu harus dimaksimalkan,” jelas Olly.
Gebrakan Olly dalam dua tahun terakhir memang mampu mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara yang sangat signifikan.
Saat ini ada belasan penerbangan langsung dari Tiongkok khusus mengangkut turis. Lonjakan jumlah kunjungan turis terasa dalam setahun terakhir yang melonjak hingga 99.824 orang dari sebelumnya hanya 27.059 orang.
“Kita menawarkan kenyamanan saat mereka mengunjungi Sulut. Jika orang nyaman, mereka akan datang balik lagi, ekonomi masyarakat akan terus berputar. Dan bisa saja mereka merasa senang lalu berinvestasi. Sulut punya modal sumber daya alam yang kaya serta modal sosial yang kuat,” kata Olly.
Konsep zona ekonomi baru itu tentu harus ditunjang dengan kesiapan berbagai hal, termasuk infrastruktur. Hal itu telah dikerjakan pemerintahan Olly dengan menggenjot berbagai pembangunan infrastruktur mega proyek. Diantaranya adalah pembangunan bandara, perhotelan, jalur transportasi serta berbagai sarana dan prasarana penunjang.
Artikel yang sama sudah pernah tayang di Kompas.com