MANADO, ZONAUTARA.com – Jambore Nasional Konservasi Alam yang dilaksanakan di Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih, Tangkoko, pada hari kedua, Selasa (29/8/2018) diisi dengan coaching clinic.
Ada empat tema coaching clinic yang dilaksanakan secara pararel yakni soal etika berkunjung di kawasan konservasi, pelatihan kewirausahaan dan kepemanduan wisata alam, penyelamatan satwa, serta fotografi dan jurnalistik alam.
Tujuan dari dilaksanakannya coaching clinic selaras dengan tujuan digelarnya Jambore yakni jadi momen bertukar ilmu dan pengalaman, juga pendalaman makna peringatan HKAN. Sehingga, jadi tambahan spirit dan bekal mengonservasi alam.
Peringatan HKAN sendiri bertujuan menjaga kesinambungan kegiatan konservasi alam, memasyarakatkannya, serta menjadikan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa.
Selain coaching clinic kegiatan yang mengambil tema “Harmonisasi Alam dan Budaya ini juga diisi dengan Saresehan Kepala UPT Ditjen KSDAE dengan topik “Membangun Kemitraan Konservasi”, Talkshow Pemulihan Ekosistem dan Pelestarian Hidupan Liar, fieldtrip, penampilan kesenian daerah, serta saresehan “Peran Serta Generasi Muda dalam Bidang KSDAE”.
Ada sekitar 400 peserta yang ikut Jambore, terdiri atas perwakilan pegiat konservasi dari seluruh Indonesia, masyarakat pelaku pemanfaatan jasa air dan wisata alam, Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Masyarakat Peduli Api (MPA), Santri, Karang Taruna, dan Pramuka Saka Wanabakti serta Saka Kalpataru. Termasuk di antaranya para penerima Apresiasi Konservasi Alam 2018.
Sementara pada Pameran Konservasi Alam tampil 42 stan. Pesertanya berasal dari UPT Direktorat Jenderal KSDAE dan mitra KSDAE, perwakilan kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Daerah Kota Bitung, dan berbagai LSM.
Selain peserta, pembukaan Jambore Nasional dan Pameran Konservasi Alam ini juga dihadiri perwakilan 140 instansi. Beberapa mitra dan pihak swasta juga turut meramaikan. Di antaranya KIFC,TFCA Kalimantan, USAID, WRI, Star Energy Geothermal, PT. Indonesia Power, PT. Pertamina Geothermal Energy dan Eiger.
Editor: Ronny Adolof Buol