PALU, ZONAUTARA.com – Hingga saat ini, Minggu (7/10/2018) masih ada tujuh pesawat asing yang masih beroperasi mengangkut bahan bantuan ke lokasi bencana di Sulawesi Tengah. Sebelumnya enam pesawat asing lainnya sudah kembali ke negaranya.
Beberapa negara yang meminjamkan pesawat mereka untuk misi kemanusiaan di Sulteng adalah Korea Selatan, Jepang, Vietnam, Malaysia, Singapura, Qatar, India, Jepang, Inggris, Swiss dan Selandia Baru.
Transportasi udara memang sangat dibutuhkan saat ini di Palu, untuk memngangkut bahan bantuan yang sangat banyak dari Makassar dan Balikpapan. Transportasi udara juga dibutuhkan untuk mobilitas para relawan.
Kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir telah mengumpulkan 25 duta besar negara yang menyatakan siap memberi bantuan.
“Kita meminta mereka untuk segera mempersiapkan sesuai dengan bentuk bantuan yang kita harapkan. Ada beberapa seperti yang paling utama menurut kita adalah angkutan udara,” kata Fachir di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (6/10), seperti dikutip dari merdeka.com.
Kendati demikian, dia menegaskan tidak semua jenis pesawat bisa mendarat di Palu. “Alat angkutan udara pun kita berikan spesifikasinya yang hanya bisa mendarat di runway 2.000 meter. Hercules C120 kemudian selain boeing 737-500 ke bawah, itu yang bisa mendarat di sana,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sesuai arahan TNI, semua pesawat yang mengangkut bantuan logistik harus mendarat di Balikpapan.
“Untuk dimaklumi bahwa dari TNI mengarahkan agar semua pesawat yang membawa bantuan itu diarahkan ke Balikpapan,” ujarnya.
Editor: Ronny A. Buol
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
