bar-merah

Lasso, cara Facebook rebut kembali pengguna remaja

zonautara.com
Tampilan aplikasi Lasso. (Android police)

ZONAUTARA.com – Facebook semakin ditinggal penggguna dari kalangan remaja. Kini hanya setengah dari remaja di dunia yang masih mengggunakan Facebook dibandingkan pada tahun 2014.

Survei Pew Research pada awal tahun, menyebutkan pada 2014 masih 71 persen remaja di dunia yang menggunakan Facebook. Namun kini kalangan itu hanya 52% saja yang menggunakan Facebook.

Para remaja lebih mengandrungi platform media sosial seperti Youtube, Instagram dan Snapchat.

YouTube, Instagram and Snapchat are the most popular online platforms among teens
Facebook, Instagram and Snapchat Top Social Media Platforms for Teens

Facebook beberapa waktu lalu telah meluncurkan platform Faceboo Watch-nya untuk tetap meraih pengguna yang hobby menonton video, untuk menyaingi Youtube.

Dan saat aplikasi Tik Tok telah mengalahkan jumlah unduhan Facebook, jejaring media sosial rakasasa ini tak mau ketinggalan.

Saat ini Facebook telah meluncurkan secara resmi aplikasi Lasso sebagai pesaing Tik Tok. Bahkan beberapa pengamat mengatakan Lasso adalah jiplakan dari Tik Tok dan Musical,ly.

Lasso yang baru bisa diaksese di Amerika Serikat ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek berdurasi 15 detik.

Untuk membuat konten video, pengguna dapat merekam sendiri menggunakan smartphone miliknya dan mensikronisasi dengan koleksi musik.

Berbagai macam fitur dan efek khusus juga disediakan Lasso, sebelum pengguna mengunggahnya ke publik. Aplikasi ini sudah tersedia baik untuk iOS maupun Android.

“Lasso adalah aplikasi baru yang berdiri sendiri untuk video singkat. Mulai dari komedi, kecantikan, hingga kebugaran dan lainnya. Kami senang dengan potensi di sini, dan kami akan mengumpulkan tanggapan dari pengguna dan pembuat konten,” kata juru bicara Facebook kepada The Verge (9/11), seperti dinukil dari beritagar.id.

Berbeda dengan Tik Tok, pengguna yang mempunyai account di Facebook, bisa langsung log in dengan menggunakan account Facebooknya, yang akan meminta ijin mengakses halaman profil, foto dan juga video pengguna.

Video yang telah dibuat di Facebook, otomatis akan terunggah di lini massa Lasso.

Lasso juga melengkapi fiturnya dengan menggunakan tagar (hastag), sebagai cara untuk memfilter konten berdasarkan tagging.

Kelebihan lain dari Lasso adalah, pengguna bisa membagi konten video yang dibuatnya sebagai stories di Facebook. Fitur ini akan tersedia pula di Instagram.

Bukan kali ini saja Facebook melakukan pengembangan platformnya karena kesuksesan pesaingnya.

Sebelumnya Facebook mengembangkan Instagram Stories karena merasa terusik kemajuan Snapchat. Kini Instagram stories lebih populer dari Snapchat.

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com