PALU – Sebanyak 29 Kepala Keluarga mulai menempati hunian sementara (huntara) Silae di Kecamatan Ulujadi, Senin 17 Desember 2018. Desain dan konstruksi huntara tersebut dipastikan bisa bertahan selama dua tahun atau hingga adanya hunian tetap.
“Hari ini sebanyak 29 keluarga siap menempati 29 bilik,” kata Kepala Satgas PUPR untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sulawesi Tengah, Arie Setiadi Moerwanto, Senin (18/12/2018)
Peresmian huntara itu dilakukan secara simbolik dengan menyerahkan kunci dari Satgas PUPR kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Kelurahan Silae.
Menurut Arie, 29 keluarga itu menempati 2 unit dari total 10 unit huntara di Silae. Masing-masing unit terdiri dari 12 bilik dan setiap bilik berukuran 4,8 x 3,6 meter. Sementara 8 unit sisanya, masih dalam proses pembangunan.
Arie memastikan bahwa warga secara bertahap akan menempati bilik sembari menunggu penyelesaian akhir beberapa bilik.
Setiap unit huntara, kata dia, juga disiapkan fasilitas berupa 4 kamar mandi, 4 WC, dapur umum dan layanan air bersih. Kementrian PUPR telah berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan penyambungan meteran listrik di setiap bilik. Ia memastikan Huntara Silae aman untuk dihuni.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Hidayat, mengungkapkan saat ini pihaknya masih terkendala soal data jumlah pengungsi, termasuk di wilayah Silae. Padahal, dari data tersebut akan diketahui siapa saja warga yang benar-benar membutuhkan huntara.
“Semoga penempatan bilik Huntara bisa tepat sasaran. Saya minta pak lurah dan pak camat untuk segera menyelesaikan pendataan warganya,” katanya.
Hidayat juga mengingatkan warga yang mendapat huntara agar tidak menyewakan huntaranya. “Kalau ditemukan harus dikeluarkan. Bila perlu laporkan ke polisi,” pungkasnya.
Total pemerintah berencana membangun 1.200 unit huntara. Dari jumlah itu, pemerintah sedang membangun 699 unit dan 139 unit di antaranya telah siap dihuni.
Reporter dan foto: Zainal Ishaq
Editor: Ika Ningtyas