PALU — SAI Study Group (SSG), sebuah lembaga sosial yang berpusat di India, membantu 108 bilik hunian sementara (huntara) bagi pengungsi korban gempa dan likuifaksi Petobo. Penyerahan dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola kepada para penghuni Banua Huntara Petobo, Rabu, 23 Januari 2019.
Perwakilan SSG Indonesia, Dewa Nyoman, menyampaikan, pasca terjadinya bencana di Sulawesi Tengah, SSG membuka posko bantuan sembako dan posko kesehatan.
Tidak berhenti di situ, setelah masa transisi darurat, SSG melihat kondisi masyarakat sangat membutuhkan hunian sementara.
“Sehingga SSG membangun huntara sebanyak 108 bilik dan baruga, fasilitas kesehatan , sport Center dan fasilitas air minum dan air bersih,” kata Dewa Nyoman yang berprofesi sebagai dokter gigi.
SSG membangun huntara dengan konsep aman, sehat dan memiliki fasilitas pendukung. Selain huntara, mereka juga menyerahkan bantuan 108 paket perlengkapan huntara seperti permadani, kasur, kompor gas serta perlengkapan dapur.
Dewa Nyoman juga meminta agar pemerintah melakukan pemberdayaan ekonomi, akses listrik dan kebutuhan jaminan hidup bagi penghuni huntara Banua Petobo.
Mohammad Jalil, mewakili kelompok donatur, menyampaikan rasa syukur bahwa bantuan yang diberikan dapat bermanfaat dan diterima langsung masyarakat. Jalil menyebut saat ini banyak bantuan yang diberikan donatur tidak sampai kepada yang menerima.
“Sangat disyukuri bahwa bantuan yang kita berikan dari berbagai lembaga donor dapat bermanfaat dan diterima masyarakat terdampak bencana Petobo,” kata Jalil.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyampaikan ucapan terimakasih kepada para donatur dan Sai Study Group.
“Saya atas nama masyarakat dan keluarga masyarakat Petobo yang menerima bantuan ini menyampaikan ucapan terimakasih. Semoga segera dimanfaatkan masyarakat dan bisa hidup lebih layak,” kata Longki.[]
Reporter : Pataruddin
Foto: Humas Pemprov
Editor: Ika Ningtyas