LOLAK, ZONAUTARA.com – Kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) harus menjadi perhatian serius. Selama sepekan terakhir ini sudah terjadi lima kali kebakaran lahan dan hutan di lokasi yang berbeda di Bolmong.
Belum lama ini, kebakaran lahan terjadi di Desa Tuyat, Kecamatan Lolak, tepatnya di perbatasan Desa Tuyat dan Desa Tandu, Kabupaten Bolmong, Rabu, (07/08/2019). Menyusul pada Kamis, (08/08/2019) kebakaran kawasan hutan dan lahan di Desa Sauk, Kecamatan Lolak.
Kebakaran lahan di kawasan perbukitan PT Conch North Sulawesi Cement yang ada di Desa Solog dan kawasan perbukitan Desa Inobonto, Kecamatan Bolaang. Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Desa Lolak II, tepatnya di kompleks RSUD Datoe Binangkang Lolak, Selasa (13/8/2019).
Satuan tugas dari Pol PP Bolmong, Pemadam Kebakaran Bolmong, Koramil, serta Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya memadamkan api yang terus membesar.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Manggal Agni yang merupakan tim Rescue KARHUTLA dari Kementerian Lingkungan Hidup,” ungkap Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan.
Kepala BPBD Bolmong Haris Dilapanga mengimbau, dengan kondisi cuaca yang sudah memasuki musim kemarau dan angin selatan warga diminta untuk tidak membuang puntung rokok dalam keadaan masih menyala sembarangan. Begitupun para petani, juga diimbau untuk jangan dulu membakar lahan tanpa pengawasan, karena dengan kondisi cuaca saat ini, sangat rentan terjadi kebakaran lahan bahkan bisa sampai ke pemukiman warga.
“Kita harus menjaganya bersama, supaya tidak menyesal saat terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, akibat kelalian kita sendiri. Itu sebabnya, selalu diminta untuk waspada dan hindari pemicu kebakaran seperti membuang puntung rokok dengan keadaan masih menyala, serta pembakaran lahan tanda pengawasan,” imbau Haris, Rabu (15/8/2019).
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada para ibu rumah tangga yang masih menggunakan kayu api maupun kompor gas ketika memasak untuk selalu hati-hati.
“Pastikan api sudah padam pada saat selesai memasak,” sebutnya.
Editor: Rahadih Gedoan