bar-merah

Pembantaian di KM Mina Sejati: 7 ABK tewas, 23 misterius, 3 pelaku tidak diketahui, 13 loncat ke laut

Ilustrasi (Pixabay.com)

ZONAUTARA.com – Tragedi di atas Kapal Motor (KM) Mina Sejati di perairan Kepulauan Aru, Maluku membuat aparat bekerja keras untuk mengungkapkannya.

Pada 17 Agustus 2019, semula dilaporkan telah terjadi pembajakan KM Mina Sejati. Namun TNI AL dan tim SAR memastikan bahwa yang terjadi adalah murni aksi kriminal sesama anak buah kapal (ABK).

Awalnya, petugas Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual menerima laporan melalui telepon satelit dari nahkoda KM Mina Sejati, Ko Awi.

Keesokan harinya KRI Teluk Lada 521 dari Lanal Aru yang mencapai titik lokasi kejadian bernegosiasi dengan ABK KM Mina Sejati yang masih berada di atas kapal.

Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Mohamad Zaenal mengatakan bahwa ada lima jasad ABK di atas kapal serta belasan ABK lain yang masih hidup sebelum kapal tenggelam.

Belakangan dari keterangan korban selamat, diketahui lima jasad korban itu berasal dari ABK yang selamat.

Pada keterangan selanjutnya, Zaenal memastikan bahwa korban pembantaian di KM Mina Sejati berjumlah tujuh orang, yakni lima ABK yang tewas di kapal dan dua ABK lain yag tewas saat berusaha melompat ke laut bersama 11 rekan mereka lainnya.

“Jadi jumlah korban tewas itu ada tujuh orang, lima di atas kapal dan dua lagi tewas setelah berusaha melompat ke laut,” ujarnya.

Setelah lebih dari sehari memantau dan mengawasi KM Mina Sejati di sekitar lokasi kejadian, pasukan TNI AL akhirnya berhasil menguasai kapal tersebut pada Senin (19/8/2019).
Namun, saat penggeledahan dilakukan di kapal, tidak ada satu pun ABK yang ditemukan, termasuk juga lima jasad ABK.

Dari 36 ABK di dalam kapal, ada 23 yang masih hilang termasuk tiga pelaku pembantaian. Adapun 13 lainnya yang lolos dari pembantaian menceburkan diri ke laut.

Dari 13 orang itu, dua meninggal tenggelam dan jenazahnya sudah ditemukan. Sebelas ABK yang selamat sudah dievakuasi KM Gemilang Samudera yang kebetulan melintas sebelum akhirnya dibawa ke Dobo.

Menurut Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru Letkol Laut Suharto Silaban, menurut keterangan yang diperoleh dari ABK selamat, aksi pembantaian itu dilakukan tiga pelaku saat peuluhan rekan mereka sedang tidur.

ABK lainnya mengetahui insiden berdarah itu setelah bel kapal berbunyi pertanda aktivitas ABK dimulai. ABK yang tidak dibunuh mencoba melakukan perlawanan. Namun karena pelaku bersenjata tajam, mereka kemudian memilih meloncat kelaut.

Silaban menjelaskan bahwa pihaknya masih mencari 23 ABK termasuk tiga pelaku yang masih misterius keberadaan mereka.

“Kemungkinan besar semuanya telah tewas,” katanya.

Kini aparat Polres Kepulauan Aru sementara memeriksa 11 ABK KM Mina Sejati yang selamat dalam insiden itu. Sebelumnya, 11 ABK tersebut sempat menjalani pemeriksaan intensif di Markas Lanal Aru.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com