MANADO, ZONAUTARA.com – Jalan dan lahan perkebunan mendominasi hasil reses Anggota Komisi IV DPRD Sulut Yusra Al Habsyi.
Usulan dan aspirasi itu disampaikan oleh warga yang berada di Kecamatan Bolaang, Lolak, Santong Bolang dan Poigar.
“Warga di empat kecamatan itu meminta jalan dan lahan perkebunan diperhatikan oleh pemerintah,” kata Yusra saat diwawancara di ruang kerjanya di Kantor DPRD Sulut, Senin (16/12/2019).
Soal lahan perkebunan, politisi PKB itu mengaku, hal tersebut sangat penting diperhatikan oleh pemerintah.
“Karena begitu banyak kelompok masyarakat yang ingin berkebun, tapi mereka tidak punya lahan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, banyak lahan berstatus eks Areal Penggunaan Lain (APL) yang mau dimanfaatkan oleh warga, tapi mereka terkendala dengan status lahannya.
Menurut dia, ini menjadi kontraproduktif dengan apa yang menjadi program pemerintah secara nasional maupun di tingkatan daerah.
Bahwa ada perluasan lahan perkebunan, tapi ternyata kalau lihat faktanya hampir tidak ada perluasan lahan perkebunan yang dilakukan oleh pemerintah, selain cetak sawah.
Legislator daerah pemilihan Bolaang Mongondow Raya (BMR) itu menegaskan, hal-hal ini perlu menjadi program pemerintah.
“Termasuk gubernur, kalau boleh ini didorong. Di mana, lahan-lahan yang produktif dan termasuk lahan APL itu untuk bisa diperbaharui statusnya melalui kementerian, agar masyarakat mempunya lahan ini,” ujarnya.
Dia memberikan perbandingan, hutan lindung saja bisa dialihkan menjadi lahan pertambangan, kenapa untuk lahan pertanian tidak bisa.
“Ini butuh keseriusan pemerintah agar masyarakar bisa mendapatkan lapangan pekerjaan khususnya petanian,” tandasnya. (K-02)
Editor : Christo Senduk