Oleh: Debora Poluan *
Osteoporosis adalah tulang keropos, yang ditandai dengan kepadatan tulang. Tulang yang awalnya padat akan menjadi tipis dan berongga, sehingga kekuatan tulang pun menurun dan menjadi rentan terhadap trauma maupun patah tulang.
Berdasarkan hasil penelitian, resiko wanita mengidap osteoporosis empat kali lebih besar dibandingkan dengan resiko pada pria.
Di Indonesia, sebanyak 23% wanita berusia 50-80 tahun dan 53% wanita berusia 70-80 tahun mengidap osteoporosis.
Tanda dan gejala
Beberapa tanda dan gejala mengalami osteoporosis antaralain, tak pernah atau kurang melakukan aktivitas fisik rutin seperti olah raga.
Jika dibandingkan dengan penyakit lain, osteoporosis mungkin tidak tampak menakutkan karena tergolong silent disease atau penyakit bisu. Padahal dampak yang di timbulkan oleh penyakit ini tak lebih ringan dibandingkan penyakit lainnya.
Osteoporosis biasanya baru terdeteksi setelah muncul gelaja retak atau patah tulang. Semua tulang dapat terkena Osteoporosis, namun kasus yang paling sering ditemukan adalah retak pada pergelangan tangan, tulang panggul, dan tulang belakang.
Tanda-tanda osteoporosis:
- Nyeri tulang punggung bawah
- Nyeri leher
- Postur tubuh menjadi bungkuk
- Penurunan tinggi badan secara bertahap
- Mudah sekali mengalami patah tulang
- Kehilangan berat badan
Faktor resiko
- Faktor jenis kelamin. Wanita lebih muda menderita Osteoporosis dari pada pria.
- Faktor usia. Usia lanjut juga beresiko menderita Osteoporosis.
- Faktor genetik. Jika memiliki orang tua atau saudara yang menderitaa osteoporosis dapat juga beresiko terjadinya Osteoporosis.
- Komplikasi penyakit. Beberapa penyakit dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis seperti lupus, masalah pada ginjal dan hati.
- Mengonsumsi alkohol. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat juga meningkatkan resiko terjadinya Osteoporosis.
- Merokok. Penggunaan tembakau diketahui dapat meningkatkan resiko osteoporosis.
Cara pencegahan
- Berolah raga yang cukup
- Kurangi mengonsumsi alkohol
- Kurangi mengonsumsi rokok
- Makan makan sayuran dan buah
- Tidur yang cukup
- Makan makanan yang mengandung vitamin K seperti sayur bayam dan sayuran yang berwarna hijau gelap yang mengandung banyak vitamin K.
Penulis adalah Mahasiswa di Universitas Katolik De La Salle Manado