Oleh: Vitaliana Edwas *
Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit yang berpotensi mematikan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada sekitar 1,7 juta orang yang meninggal akibat penyakit TBC.
Angka kematian yang tinggi tersebut menjadikan penyakit ini sebagai salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia. Oleh sebab itu, anda perlu mengenali ciri-ciri TBC agar bisa segera terdeteksi dan tidak terlambat ditangani. Pasalnya, penyakit paru ini bisa disembuhkan.
Ciri-ciri TBC yang perlu diwaspadai
TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Bakteri ini dapat hidup di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala. Bila tak bergejala, anda dianggap mengidap TB laten atau kuman TB ini ‘tidur’ di paru-paru Anda.
Namun begitu daya tahan tubuh Anda menurun, TB laten dapat berkembang menjadi TB aktif yang memicu keluhan sekaligus bisa menular pada orang lain. Umumnya ciri-ciri TBC aktif yang dialami oleh penderita bisa berupa :
- Gangguan pada sistem pernapasan, seperti batuk berdahak dan batuk darah. Gejala batuk bisa berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
- Berkeringat pada malam hari.
- Rasa lelah tanpa sebab yang jelas.
- Demam.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berat badan yang turun tanpa sebab.
- Pembesaran kelenjar getah bening di leher.
Meski paling sering menyerang paru-paru, penyakit TBC juga dapat mempengaruhi organ lainnya seperti : ginjal, tulang belakang, dan otak. Ciri-ciri TBC akan bervariasi, tergantung pada organ yang terkena. Misalnya TBC ginjal dapat mengakibatkan kencing darah.
Penularan bakteri TBC tidak semudah flu
Setelah mengetahui ciri-ciri TBC, penting juga untuk memahami dan mewaspadai cara penularan TBC. Bakteri penyebabnya bisa menyebar melalui udara ketika penderita bersin, batuk, berbicara, atau bernyanyi.
Meski begitu, penularan TBC tidak semudah yang anda kira, anda lebih beresiko tertular penyakit ini dari orang yang sering anda temui, misalnya: anggota keluarga yang tinggal serumah, teman sekantor, atau teman sekelas.
Berbeda dengan anggapan banyak orang, TBC tidak bisa menular melalui aktivitas di bawah ini :
- Berbagi makanan atau minuman.
- Saling meminjamkan sikat gigi.
- Bersalaman.
- Menyentuh barang-barang pribadi penderita, misalnya sisir atau pakaian.
- Berciuman.
- Terpecik liur ketika penderita TBC batuk.
Meski begitu, ada pula kelompok orang yang lebih rentan tertular TBC, siapa sajakah mereka ?
- Orang yang merokok.
- Orang yang menyalahgunakan obat-obatan.
- Orang yang mengonsumsi alkohol untuk waktu yg lama.
- Orang dengan sistem imun yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, pengidap kanker yang menjalani kemoterapi, orang yang menjalani transplantasi organ.
Sejak anda terpapar bakteri Mycobacterium tuberculosis, ciri-ciri TBC umumnya baru akan muncul setelah 1-12 minggu. Jeda waktu ini disebut masa inkubasi.
Pengobatan tuberkulosis
TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak, beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah: foto rontgen, tes darah, atau tes kulit (Mantoux).
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat-obat itu berupa :
- Isoniazid
- Rifampicin
- Pyrazinamide
- Ethambutol
Pengobatan penyakit TBC membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu harus memiliki asuransi kesehatan agar bisa menjadi pertimbangan, sehingga anda tidak perlu dipusingkan dengan tanggungan biaya saat berobat nanti.
* Penulis adalah Mahasiswa di Universitas De La Salle Manado