BOROKO, ZONAUTARA.COM -Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mokapog desa Ollot II, Kecamatan Bolangitang Barat patut menjadi contoh Bumdes yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
Bumdes Mokapog yang bergerak pada penjualan benih padi ini sudah menjangkau beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, hingga pulau Kalimantan.
Berdasarkan data dari Bumdes Mokapog modal usaha Bumdes pada tahun 2015 sebesar Rp35.631.000, tahun 2016 sebesar Rp109.926.900, pada tahun 2017 sebesar Rp307.295.000, tahun 2018 sebear Rp107.647.900 dan tahun 2019 sebear Rp112.655.000.
Ketua Bumdes Mokapog Ollot II, Ishak Datuela mengatakan tahun 2015 awal bumdes Mokapog Ollot II, dengan penyertaan modal awal.
“Tapi saya bergerak mulai tahun 2016,” ujar Ishak, Jumat (26/6).
Ishak menjelaskan jika dari tahun 2015 sampai 2019, modal penyertaan Bumdes Mokapog sudah mencapai Rp732.973.998.
“Kalau untuk putaran dana per tahun baik yang masuk dan keluar ada Rp1.711.126.753,” kata Ishak.
Saat ini luasan garapan benih ada 25 hektar dan rata-rata per hektar mampu memproduksi 4,4 ton bibit.
“Dimana pendapatan sebesar Rp26.400.000 bisa diperoleh dalam empat bulan, rata-rata sebulan ada Rp6.600.000,” tutur Ishak.
Saat ini untuk panen Oktober-November tahun 2020 ada 110 ton benih padi.
“Untuk Kabupaten Bolmut 15 ton sudah tersalur, untuk provinsi Sulawesi Utara diantaranya Kabupaten Minahasa Tenggara dan Bolaang Mongondow Selatan ada 65 ton,” jelas Ishak.
“Saat ini kami dalam persiapan pengiriman ke Toli-Toli Sulawesi Tengah ada 30 ton yang kami akan kirim,” tambah Ishak.
Menurut Ishak ada 10 varietas benih dari Bumdes Mokapog, dua varietas benih merupakan jenis baru pada tahun 2020.
“Soal benih dasar label putih saya pesan dari Jawa Timur 10 Kg, sesudah itu dikembangkan untuk mendapatkan benih pokok dan benih pokok untuk dikembangkan ditingkatkan penangkar,” urai Ishak.
Varietas benih yang mereka produksi ada saat ini yakni ciherang, maikongga, imfari 33, imfari 16, cigulis, imfari 30, cilamaya, ir 64 dan imfari 32.
“Kami juga melaksanakan kerjasama dengan PT Pedomoro Jawa Timur dan PT Pertani (Persero) Jawa Timur,”tambahnya.
Bumdes Mokapog sendiri sudah banyak mendapat penghargaan baik tingkat Provinsi dan Nasional. Tahun 2018 Juara empat dan mendapatkan piagam penghargaan Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) tingkat Nasional mewakili Sulawesi Utara.Â
Pada tahun 2017 kelompok tani binaan Bumdes Mokapog Juara III tingkat Nasional dalam lomba pangan nusantara, yaitu Kelompok Tani Melati II yang mewakili Kabupaten Bolmut dan Provinsi Sulawesi Utara.
Saat ini juga ada enam kelompok tani binaan Bumdes Mokapog dengan 150 anggota.
Sementara itu Kordinator Kabupaten (Korkab) Pendamping Desa Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Bolmut Resty Manangin mengatakan bahwa ditengah pandemi Covid-19 ini Bumdes mokapog telah mempekerjakan beberapa masyarakat yang terdampak covid-19.
“Dengan mempekerjakan masyarakat dalam proses pengepakan bibit padi yang dibeli oleh daerah-daerah tetangga, selain itu melalui Bumdes Mokapog, ketahanan pangan pada masa covid bisa terpenuhi,”ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bolmut Fadly Usup, mengatakan Bumdes Mokapog menjadi tempat studi banding beberapa Kabupaten yang ada.
“Mereka melihat pengelolaan benih padi, apalagi benih padi Bumdes sudah diekspor ke beberapa provinsi di Indonesia,” jelas Usup. (FM)