ZONAUTARA.com – Aplikasi Zoom menjadi popular di masa pandemi Covid-19 menggila. Aplikasi yang didirikan Eric Yuan ini menjembatani kebutuhan video telekonferensi dari banyak masyarakat.
Eric Yuan ternyata terinspirasi membuat Zoom ketika mendengarkan pidato Bill Gates pada 1990, saat ia baru berusia 20 tahun. Eric Yuan awalnya berniat tinggal dan bekerja di Amerika Serikat (AS) namun mimpinya sempat terhambat ketika pengajuan visa delapan kali ditolak oleh pemerintah AS.
Pada percobaan yang kesembilan kali Eric Yuan baru berhasil mendapatkan visa. Saat tiba di AS tahun 1997, Eric Yuan yang merupakan pria kelahiran provinsi Shandong, Cina, tidak mengerti sama sekali tentang bahasa Inggris.
Namun berkat kemampuannya dalam menulis kode computer ia berhasil mendapatkan pekerjaan pertamanya di perusahaan WebEx. Karirnya menanjak menjadi VP Korporat Teknik ketika pada tahun 2007 WebEx diakuisisi oleh Cisco sebesar US$3,2 miliar.
Setelah naik jabatan, Eric Yuan kala itu merasa tidak bahagia bekerja dengan pekerjaannya karena harus bertemu banyak pelanggan. Ia menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan layanan konferensi video milik Cisco.
Pada 2011, Eric Yuan akhirnya memutuskan untuk mendirikan perusahaan miliknya sendiri yang sekarang dengan nama Zoom. Lebih dari 40 insinyur dari Cisco direkrut ke start-up miliknya. Pada 2012, Zoom akhirnya diluncurkan sebagai aplikasi konferensi video.
Saat ini, dampak dari pandemi virus corona membuat Zoom mendapat lonjakan harga saham menjadi sekitar US$ 150 dari US$ 60 pada awal tahun. Kekayaan Eric Yuan pun kini meningkat.
Dilansir dari Forbes, 1 April 2020, kekayaan bersih dari Eric Yuan ditaksir mendekati US$ 7 miliar atau setara Rp 112 triliun (asumsi Rp 16.000/US$).