ZONAUTARA.com – Peretasan telepon seluler (ponsel) melalui short message service (sms) hanya satu cara yang digunakan hacker. Sejatinya, ada sejumlah metode yang digunakan hacker dalam meretas kendali terhadap ponsel anda.
Berikut ini ada sejumlah metode yang lazim digunakan hacker dan perlu kita sadari agar tidak terjebak ke dalam tipu muslihat mereka.
1. Peretasan via sms
Metode peretasan via sms dapat menggunakan metode stagefright. Langkah ini bekerja dengan cara mengirim MMS melalui SMS ke aplikasi client pesan teks milik si pengguna.
Hacker biasanya mengirim link lewat SMS berisi update aplikasi agar dapat diklik korban. Ada banyak cara yang digunakan untuk memerdaya pengguna, seperti mendadak dapat hadiah dari sebuah perusahaan yang dikirim nomor yang tidak dikenal, pemberitahuan ponsel terserang virus, dan link aplikasi tertentu yang menyodorkan banyak iming-iming.
Bila diklik, link tersebut disusupi malware atau yang lebih familiar disebut virus. Untuk menghindarinya, ada beberapa lagkah.
– Pengguna tidak mengindahkan sms yang diterima.
– Bila ingin update aplikasi, langsung ke App Store atau Google.
– Begitu juga bila ada sms yang menyebut smartphone telah kena virus, dan menyuruh mengklik sebuah link untuk membersihkan virus. Jangan diklik, karena sejatinya link itu malah berisi virus.
– Matikan fitur Retrieve MMS di fitur client pesan teks di smartphone anda. Jika anda menggunakan Google Hangout sebagai client SMS di smartphone, anda dapat mematikannya dengan masuk ke menu Settings, pilih SMS, lalu matikan fitur auto-retrieve.
Tetapi jika anda menggunakan aplikasi client sms bawaan smartphone atau layanan messager bawaan Google, gunakan langkah serupa ketika mematikan fitur auto-retrieve di Google Hangout. Masuklah ke menu Settings di aplikasi client sms yang Anda gunakan. Lalu, pilih `More setting` dan masuklah ke multimedia messages. Dari situ, anda bisa langsung mematikan fitur auto-retrieve.
2. Peretasan via email
Metode jebakan atau serangan hacker melalui email sering digunakan. Banyak link yang dikirimkan ke alamat email anda. Iming-iming nonton vulgar paling dominan dalam aksi melalui metode ini.
Bila tidak yakin, sebaiknya jangan diklik. Dalam sekali klik, anda akan kehilangan kendali terhadap email anda. Data-data pribadi akan dicuri hacker dan dapat saja digunakan untuk kepentingan kriminal.
Google sendiri melakukan filter terhadap email masuk yang beresiko dengan menganggapnya sebagai spam. Tapi fungsi sistem filter ini tidak ada gunanya jika anda memang sengaja membuka cela terhadapa serangan.
2. Jangan sembarang membiarkan smartphone kepada orang lain
Seseorang bisa saja menginject aplikasi yang berfungsi menyadap aktivitas privat anda. Cara antisipasinya tergolong mudah, yaitu jangan membiarkan ponsel atau smartphone anda digunakan orang yang tertentu.
Mereka bisa saja meminjam sebentar smartphone anda, menginstal aplikasi penyadapan, dan mengembalikan kepada anda seakan tidak terjadi apa-apa.
3. Gunakan fitur keamanan termutakhir
Jangan lupa untuk menggunakan berbagai fitur keamanan termutakhir yang tersedia di smartphone, seperti fitur sidik jari untuk melindungan milik anda dari gangguan tangan-tangan jahil.
3. Waspadai hadiah smartphone baru
Hacker bisa saja memberikan semacam hadiah smartphone baru yang ternyata sudah di-inject terlebih dulu dengan malware. Hal serupa bisa saja berlaku untuk smartphone yang sengaja dibiarkan ditemukan orang lain.
Ingat! Tak ada makan siang gratis. Smartphone yang baru saja anda dapatkan akan senilai dengan kehilangan kendali anda terhadap data-data private yang diretas.
4. Gunakan aplikasi antispy
Tidak ada salahnya bila menggunakan aplikasi antispy yang dapat idunduh di Play Store. Sistem keamanan berlapis akan lebih baik.