JAKARTA, ZONAUTARA.com – Angka rata-rata kasus positif corona atau positivity rate di DKI Jakarta mencapai 12,5 persen. Persentase tersebut kian jauh di atas standar World Health Organization (WHO) yang sebesar 5 persen.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam webinar mengenai Laporan Pelasanaan Kegiatan Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta yang disiarkan di channel YouTube Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Jumat (04/09/2020), menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi positivity rate yang meninggi beberapa hari ini.
“Karena itu, saya sampaikan hari-hari ini, Bapak-Ibu sekalian harus lebih aktif. Mengapa? Karena angka persentase positif kita tiga minggu yang lalu itu masih di bawah 5 persen. Misalnya sebagai contoh, dites 100 orang, lalu ada 3 orang yang positif, artinya 3 persen positivity ratenya. Sekarang positivity rate kita di atas 10 persen. Ini angka yang sangat mengkhawatirkan,” kaya Anies.
Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa kapasitas testing di Ibu Kota telah lima kali lipat dari standar WHO dan Jakarta telah melakukan tes 50 ribu orang per minggunya agar bisa cepat mendapatkan orang-orang yang terpapar Covid-19. WHO sendiri menetapkan sekitar 10 ribu orang dites per minggu.
“Jadi kita meningkatkan kemampuan testing, otomatis akan ketahuan siapa-siapa yang positif. Tapi kalau kita tidak meningkatkan testing, angkanya kelihatan rendah. Masuk berita kelihatan, wah rendah, alhamdulillah. Ya rendah karena testing-nya sedikit. Wabahnya ada di mana-mana. Orang yang kena banyak,” ujar Anies.
Dengan melakukan testing, imbuh Anies, mereka yang ketahuan akan bisa diisolasi. Dan bila berisiko, bisa dibawa ke tempat perawatan sehingga dirawat.
Gubernur DKI Jakarta mengajak masyarakat ketat menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak.