ZONAUTARA.com – Film anime “The Tale of The Princess Kaguya” (2013) karya Studio Ghibli adalah salah satu mahakarya yang menyampaikan kritik mendalam terhadap tradisi patriarkis dan menyoroti kebebasan perempuan.
Melalui kisahnya yang menggugah, film ini menggambarkan bagaimana sistem sosial feodal Jepang membatasi kebebasan perempuan sekaligus menginspirasi mereka untuk melawan tekanan tradisi.
Kritik terhadap tradisi patriarkis
Film ini menunjukkan bagaimana masyarakat feodal Jepang membatasi kebebasan perempuan. Kaguya, yang awalnya hidup bebas di pedesaan, harus menghadapi kenyataan pahit ketika dia dipaksa mengikuti aturan dan norma sosial yang kaku. Situasi ini menunjukan keterikatan sosial yang membelenggu.
Selan itu, sebagai seorang perempuan, Kaguya dipaksa mematuhi peran tradisional, seperti memakai kimono dan berperilaku sopan sesuai ekspektasi masyarakat.
Hal ini menggambarkan tekanan yang dihadapi perempuan untuk menjalani hidup sesuai standar gender yang telah ditentukan.
Kaguya juga menghadapi tekanan untuk menikah dan menjadi istri yang patuh, meskipun hal tersebut bertentangan dengan keinginannya. Tekanan ini menunjukkan betapa kuatnya peran sosial dalam mengekang kebebasan individu, terutama perempuan.
Penyorotan kebebasan perempuan
Kebebasan Pilihan Kaguya menolak peran tradisional yang dipaksakan kepadanya dan memilih jalan hidupnya sendiri. Tindakannya ini menunjukkan kekuatan dan kemandirian perempuan dalam menghadapi tantangan sosial.
Kaguya berusaha mencari identitas dirinya di luar batasan sosial yang ada. Dia mengekspresikan emosinya secara bebas dan otentik, menantang norma yang membatasi perempuan untuk menunjukkan perasaan mereka secara jujur.
Simbolisme dalam film
Film ini penuh dengan simbol yang menggambarkan tekanan sosial dan kebebasan:
- Kimono yang dipakai Kaguya merupakan simbol kekangan sosial yang membatasi gerak-geriknya.
- Rumah besar mencerminkan kekuasaan patriarkis yang mengekang kebebasan perempuan.
- Bulan menjadi simbol kebebasan dan kekuatan perempuan, tempat asal Kaguya yang menggambarkan dunia tanpa batasan sosial.
Inspirasi bagi perempuan muda
“The Tale of The Princess Kaguya” menginspirasi perempuan muda untuk menentang tradisi patriarkis yang tidak adil.
Film ini meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender dan menjadi salah satu contoh karya anime yang berani mengkritik tradisi patriarkis secara mendalam.
Dengan narasi yang kuat dan visual yang memukau, film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media refleksi sosial.
Pesan yang disampaikan oleh Kaguya relevan bagi perempuan modern yang berjuang melawan ketidakadilan gender dan mencari kebebasan sejati.