Tidak ada pembelajaran tatap muka di sekolah, pengawas tetap monitoring

MANADO, ZONAUTARA.com – Pada masa pandemi Covid-19 ini tidak ada pembelajaran tatap muka. Hanya ada pembelajaran jarak jauh atau sistem dalam jaringan (daring).

Penegasan ini disampaikan Pengawas Sekolah SMK Kota Manado Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Fonny Tambuwun, kepada wartawan kabarpost.com, media sindikasi Zona Utara.

Selaku pengawas SMK di Kota Manado, Fonny memantau lima sekolah, yakni SMK Negeri 2 Manado, SMK Negeri 6 Manado, SMK Adven Manado, SMK Niaga Purna Bahari, SMK Cokroaminoto Manado.

“Selama pandemi covid-19 tidak ada pembelajaran tatap muka tetapi ada pembelajaran jarak jauh. Maka selaku pengawas melakukan minitoring pembelajaran jarak jauh,” ujarnya di ruang kerja pengawas Disdikda Provinsi Sulut, Jumat (09/10/2020).

Menurutnya, dalam pembelajaran tatap muka ada berbagai macam ditemui. Pembelajaran jarak jauh juga ada berbagai kendala, seperti kendala dari siswa, orang tua, siswa tidak memiliki android, maupun ada lokasi tempat tinggal yang tak ada jaringan internet.

Pembelajaran jarak jauh untuk guru, lanjutnya, diminta memersiapkan pembelajaran daring. Sesuai anjuran pembelajaran, daring dilaksanakan selama 30 menit. Anak-anak tidak perlu banyak tugas. Dalam pembelajaran daring pemerintah memberikan bantuan pulsa.

“Untuk pelaksanaan pembelajaran daring, pelaksanaannya dipantau melalui zoom, google clasroom, dan aplikasi lain. Belum ada pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Dijelaskannya, berdasarkan edaran, baru Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang bisa tatap muka tapi diutamakan keselamatan anak-anak. Sehinggga PKL tetap mengacu pada protokol kesehatan. Satu kelas yang ada 15 siswa harus dibagi dua menjadi 7 dan 8 siswa.

“Sedangkan untuk pembelajaran jarak jauh, sekolah diminta membuat kurikulum nasional dan kurikulum darurat dengan menganalisis insensial di mana materi-materi daring,” tandasnya.

Penulis: Erik Tambuwun