ZONAUTARA.com – Banyak gereja di Sulawesi Utara (Sulut) yang kian ketat menerapkan protokol kesehatan. Seperti yang terpantau di gereja Katolik Ratu Rosari Suci Tuminting yang terletak di Jalan Pogidon, Mahawu, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.
Aktivitas ibadah di gereja ini malah sempat ditutup dari bulan Maret hingga bulan Juli 2020 demi memutuskan mata rantai Covid-19.
Pastor Benny Pangkey, pastor yang melayani di Paroki Ratu Rosari Suci Tuminting, aktivitas di gereja itu baru dibuka kembali untuk umat beribadah pada bulan Juli 2020 tapi dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Di gereja Ratu Rosari Suci Tuminting, menurutnya, diatur jarak duduk antar-umat yang satu dengan umat yang lain. Bangku panjang yang lazim ada di gereja, hanya boleh diisi 3 orang pada deretan bangku pertama.
“Bangku kedua hanya 2 orang dan seterusnya, sehingga seperti selang-seling sampai bangku terakhir,” ujar pastor Benny, Minggu (11/10/2020).
Sebelum masuk gereja, lanjutnya, harus diukur suhu dengan thermo gun. Umat juga diwajibkan cuci tangan, lalu wajib memakai masker dari awal mulainya ibadah sampai selesai ibadah perayaan ekaristi.
“Sesudah ibadah juga umat harus pulang. Tidak boleh boleh berkumpul. Sehingga memang sebenarnya tidak akan bersentuhan karena tidak boleh bercakap dari awal ibadah sampai dengan selesai ibadah,” jelasnya.
Dijelaskannya lagi, gereja yang biasa menampung 400 orang umat, tetapi sejak pemberlakuan new normal hanya dibatasi 100 orang umat saja. Pada kenyataannya, tidak sampai 100 orang umat yang datang beribadah setiap hari Minggu. Hanya sekitar 60 hingga 70 orang umat yang hadir.
“Saya juga menekankan umat untuk selalu menjaga jarak memakai masker dan mencuci tangan karena kita tidak tahu siapa yang dalam dirinya ada virus. Sehingga kita harus menjaga diri sendiri dan juga menjaga orang lain untuk memutuskan mata rantai covid-19,” ujar pastor Benny.(*)