KOTAMOBAGU, ZONAUTARA.com – Dampak pandemi Covid-19 yang terus berkepanjangan membuat warga Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, seperti Nabila Molantong harus mencari usaha alternatif untuk melanjutkan kehidupan.
Nabila, yang berdomisili di Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, memilih bisnis olahan keripik sebagai alternatif mendapatkan penghasilan di masa pandemi Covid-19.
Alasan Nabila memilih usaha tersebut karena tekstur keripik yang renyah mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen yang menyukai olahan cemilan yang enak dan gurih. Namun Nabila bukan berarti tak punya tantangan.
Semakin majunya zaman dan banyaknya masyarakat yang memilih untuk menjalankan usaha keripik maka semakin banyak pula bermunculan variasi olahan keripik. Nabila memilih olahan kripik Pangsit Balado.
Ibu rumah tangga ini mengakui, keripik Pangsit Balado yang dijadikan sebagai bisnis rumah tangga tersebut dapat menambah penghasilan ekonomi keluarganya.
“Alhamdulilah! Usaha ini belum lama dimulai tapi sudah banyak diburu warga sekitar sehingga pelanggan mulai bertambah,” katanya.
Selain rasa yang enak dan gurih, keripik buatan Nabila juga dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp6 ribu per bungkus.
“Kalau memesan lebih dari 10 bungkus atau ingin menjadi reseller, harganya hanya 5 ribu rupiah,” ujar ibu dua anak itu.
Selain memasarkan kripik olahannya melalui media sosial, Nabila juga menjualnya ke beberapa warung dan kedai yang ada di seputaran Kota Kotamobagu
“Bagi masyarakat yang ingin mencoba, bisa langsung berkunjung ke Pondok Ngopi yang terletak di Jalan Raya Moyag, Kotamobagu,” ujar Nabila.
Penulis: Ishak Kusrant