TUTUYAN, ZONAUTARA.com – Erna Mokoagow, guru Taman Kanak-kanak (TK) Flamboyan Desa Modayag Dua Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengajar siswanya dengan berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lainnya.
Hal ini harus dilakoninya lantaran masa pandemi Covid-19 memaksa proses belajar-mengajar tidak dilaksanakan secara tatap muka di sekolah.
Erna dan rekan guru lainnya, saat hendak menemui para murid untuk belajar secara luar jaringan (luring) sudah disiapkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan hand sanitizer oleh pihak pengurus TK. APD tersebut dibeli dari Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Flamboyan.
“Saat ini sistem belajar dari total 35 orang siswa kami menggunakan luring secara berkelompok. Satu kelompok masing-masing 7 orang,” kata Erna, Minggu (21/11/2020).
Namun kata Erna, ada juga siswa yang tidak datang saat belajar kelompok sehingga ia harus mendatangi rumah siswa untuk mengajar agar tak ada yang ketinggalan mata pelajaran.
“Bila tida belajar kelompok, kami yang datang ke rumah masing-masing siswa,” ujarnya.
Soal tata cara belajar di masa pandemi Covid-19, diperoleh Erna dari bimbingan teknis (bimtek) yang pernah diselenggarakan pemerintah setempat.
“Pernah kami mendapat bimtek tentang bagaimana mengajar di masa pandemi,” akunya.
Jadi, menurutnya, bukan hanya materi pelajaran yang disampaikan ke siswa, tapi cara belajar di masa Pendemi Covid-19 juga selalu diterapkan. Misalnya, memakai masker saat belajar, duduk jaga jarak, dan anak-anak TK diajarkan juga cara mencuci tangan dengan benar.
“Karena ada lagu cara mencuci tangan bagi anak-anak, jadi memudahkan mereka untuk menghafal bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar,” kata Erna.
Penulis: Fahmi Gobel/mediatotabuan.co