ZONAUTARA.com– Ratusan siswa di Nigeria dilaporkan hilang setelah orang-orang bersenjata menyerang sekolah menengah di negara bagian Katsina di barat laut negara itu. Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan militer terlibat baku tembak dengan kelompok teroris di hutan ketika berusaha menemukan para siswa.
“Sekolah Menengah Sains Pemerintah di Kankara diserang pada Jumat malam pekan lalu oleh kelompok teroris yang menembak dengan senapan AK-47,” kata juru bicara kepolisian negara bagian Katsina Gambo Isah dalam sebuah pernyataan, dikutip dari koran LA Times.
Polisi melibatkan para penyerang “dalam baku tembak yang memberi beberapa siswa kesempatan untuk memanjat pagar sekolah dan lari demi keselamatan,” kata Isah.
Sekitar 400 siswa hilang, dan 200 lainnya selamat, kata Isah. Sekolah tersebut diyakini memiliki lebih dari 600 siswa.
“Polisi, Angkatan Darat Nigeria dan Angkatan Udara Nigeria bekerja sama dengan otoritas sekolah untuk memastikan jumlah sebenarnya dari siswa yang hilang atau diculik,” kata Isah.
Isah menambahkan tim pencari sedang bekerja dengan tujuan untuk menemukan atau menyelamatkan siswa yang hilang.
Seorang penduduk kota, Mansur Bello, mengatakan kepada Associated Press bahwa penyerang membawa beberapa siswa.
Militer yang didukung oleh kekuatan udara menyerang daerah kantong para teroris di hutan Zango/Paula di daerah Kankara, dan telah terjadi baku tembak, kata Presiden Muhammadu Buhari, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Garba Shehu.
“Doa kami untuk keluarga siswa, otoritas sekolah dan korban luka,” kata pernyataan presiden. Tidak disebutkan apakah telah ada siswa yang diselamatkan.
Serangan ini oleh orang-orang bersenjata di Nigeria ini, diyakini dilakukan oleh salah satu dari beberapa kelompok teroris yang aktif di barat laut Nigeria. Kelompok-kelompok itu terkenal karena kerap menculik orang untuk mendapatkan uang tebusan.
Serangan sekolah paling serius terjadi pada April 2014, ketika anggota kelompok jihadis Boko Haram menculik 276 perempuan dari asrama sekolah mereka di Chibok di negara bagian Borno timur laut. Sekitar 100 perempuan masih hilang dan tidak diketahui nasibnya.
Discussion about this post