ZONAUTARA.com – Pandemi telah membawa dampak yang sangat besar di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi.
Banyak sektor usaha yang mengalami kemunduran akibat pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
Tak hanya kalangan usaha, ekonomi rumah tangga pun terpengaruh dengan pandemi, akibat pendapatan keluarga yang tekor karena kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan.
Namun kondisi berbeda dialami warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban. Mereka malah jadi miliarder.
Soal kampung miliarder tersebut disampaikan salah seorang warga Desa Sumurgeneng, Siti Nurul Hidayatin. Ia bersyukur karena kehidupan masyarakat jauh kebih baik.
“Alhamdulillah dengan keadaan yang seperti ini (pandemi Covid-19), kita juga mensyukuri apa yang dikasihkan oleh Allah. Karena dari desa lain juga tidak ada yang seperti ini. Alhamdulillah di Sumurgeneng ini menjadi kampung miliarder sekarang,” kata Siti dikutip dari detikcom, Kamis (18/2/2020).
“Dengan adanya itu kehidupan masyarakat di sini sungguh insyaallah luar biasa,” imbuhnya.
Desa Sumurgeneng disebut kampung miliarder setelah 25 persen warganya mendapat uang ganti rugi lahan yang dibeli Pertamina untuk kilang minyak. Rata-rata, warga mendapatkan Rp 8 miliar.
“Iya awal-awal itu cairnya sebelum Corona, yang kedua pas Corona. Dan saat ini kayaknya proses pembayaran telah selesai,” ujar Tain (38), warga lainnya.
Ada 225 pemilik 550 bidang tanah di Desa Sumurgeneng yang dibebaskan untuk proyek kilang minyak. Sebelumnya, Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto membenarkan soal warganya yang beramai-ramai memborong mobil hingga viral. Bahkan menurutnya, sudah ada 176 mobil baru yang dikirim ke desa tersebut. Sisanya masih inden.
“Mobil baru Minggu kemarin ada 17 yang datang, kalau sampai sekarang sudah ada 176. Semua baru,” kata sang kades di rumahnya.
Ia menambahkan, pengiriman 17 mobil secara bersamaan itu kemudian viral di media sosial. Hingga kini, soal aksi ramai-ramai memborong mobil itu masih menjadi perbincangan.
| Detik.com