Lawan infodemik, AJI Manado gelar Webinar tanggulangi Covid-19

Neno Karlina Paputungan
Penulis Neno Karlina Paputungan



ZONAUTARA.com – Aliansi jurnalis independen (AJI) Manado, menggelar webinar, dengan tema melawan infodemik dalam upaya penanggulangan COVID-19, di Sulawesi Utara, Jumat sore (23/4/2021). Webinar ini merupakan rangkaian dari seri webinar melawan infodemik Covid-19 yang digelar oleh AJI bekerjasama dengan Google News Initiative.

Sejumlah fakta muncul dalam webinar yang juga disiarkan di channel YouTube AJI Indonesia itu. Berbagai fakta menarik juga disampaikan dua pemateri, yakni Jurubicara Satgas COVID-19 Sulawesi Utara, dr. Steven Dandel, MPH dan mantan Pemimpin Redaksi Zonautara.com serta freelancer sejumlah media internasional, Rony Buol, diantaranya masalah vaksin, larangan mudik, hingga disinformasi dan misinformasi tentang COVID-19.

Juru Bicara Satgas Penanggulangan COVID-19 Sulawesi Utara, dr. Steven Dandel, MPH, menjelaskan soal penyampaian informasi kepada masyarakat, bagaimana pemerintah termasuk di pemerintah Sulut melakukan langkah untuk meyakinkan masyarakat tentang COVID-19 selama satu tahun ini, terutama tentang ancaman virus tersebut.

Pemerintah, kata Dandel, menggunakan berbagai cara untuk menginformasikan hal tersebut kepada masyarakat dengan melibatkan media, baik cetak maupun media siber, mulai dari berita biasa hingga infografik secara rutin. Namun menurut Dandel, pihaknya masih merasa kurang agar masyarakat yakin mau divaksin secara sukarela.

Apalagi menurutnya, masih ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, termasuk media yang sengaja membelokkan pemberitaan dengan tujuan mengambil keuntungan.

“Selama ini memang kami masih mengandalkan penyampaian yang bersifat informatif,” kata Dandel.

Dandel juga menyampaikan perkembangan vaksinasi, terutama soal penundaan sementara vaksin AstraZeneca serta penegasan pemerintah soal larangan mudik untuk mencegah bertambahnya kasus Covid-19.

Soal larangan mudik, Dandel menegaskan pemerintah mengambil kebijakan itu semata-mata bertujuan mencegah penularan virus corona. Indonesia menurutnya, harus berkaca dari apa yang terjadi di India yang saat ini mengalami tsunami COVID-19, karena melonggarkan protokol kesehatan.

“Pemerintah juga mengingatkan bahwa vaksinasi yang sudah dilakukan bahkan yang sudah dua kali, tidak secara otomatis menjadi tiket bagi yang mau mudik. Karena bisa jadi dari sekitar 100 pemudik yang sudah divaksin, ada 35 persen yang menjadi carrier atau pembawa virus kepada orang lain meskipun ada 65 yang tidak,” jelas Dandel.

Sementara Rony Buol memaparkan soal bagaimana Infodemik bisa memengaruhi publik, baik misinformasi maupun disinformasi. Terlebih sejak COVID-19 menyerang seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.

“Masih jelas diingatan kita, bagaimana suasana dan kepanikan masyarakat ketika pemerintah RI mengumumkan kasus nomor 1. Begitu juga di Sulawesi Utara, masyarakat sangat panik sehingga menyebabkan kondisi menjadi tidak menentu,” jelasnya.

Rony juga menjelaskan soal hoax baik itu disinformasi atau misinformasi bisa diproduksi oleh seseorang atau sebuah kelompok untuk mencari keuntungan.

Usai webinar, AJI memberikan sertifikat elektronik dan juga membagikan doorprize bagi para peserta yang sudah berpartisipasi dalam acara tersebut.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com