ZONAUTARA.com – Dalam sebuah studi kecil, para ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller menjelaskan bagaimana virus corona penyebab Covid-19 dapat ditemukan di jaringan penis lama setelah infeksi awal sembuh.
Pada gilirannya, ahli percaya hal ini berpotensi memengaruhi kemampuan ereksi. Contoh dari apa yang disebut “schlong-COVID” (itu bukan nama ilmiah) baru-baru ini didokumentasikan di World Journal of Men’s Health.
Para peneliti mengumpulkan jaringan penis dari empat pasien yang menjalani operasi prostesis penis karena disfungsi ereksi yang parah.
Dua tidak memiliki riwayat Covid-19, satu relawan sebelumnya mengalami infeksi ringan, dan seorang yang lain pernah dirawat di rumah sakit karena infeksi Covid-19.
Kedua pria yang terinfeksi Covid-19 mengaku, sebelum terinfeksi virus corona, fungsi ereksi penis mereka normal.
SARS-CoV-2 ditemukan di dalam jaringan penis kedua pria yang pernah mengalami Covid-19, tetapi tidak pada pasangan yang tidak terinfeksi.
Dilansir dari IFL Science, Kamis (13/5/2021), kondisi sangat luar biasa karena kedua pria tersebut sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 sejak enam bulan lalu.
Namun setengah tahun setelahnya, virus ternyata masih bertahan di penis. Mungkin tampak tidak terduga bahwa SARS-CoV-2 dapat memengaruhi kemampuan ereksi penis.
Namun, ini semua ada kaitannya dengan pembuluh darah.
Selengkapnya baca di Pantau24.com