bar-merah

Lion Air Group rumahkan ribuan karyawannya

Sumber : freepik

ZONAUTARA.COM – Pandemi COVID-19 kian merugikan berbagai sektor usaha, tak terkecuali dalam sektor transportasi. Industri penerbangan adalah salah satu sektor transportasi yang mendapat imbas paling besar karena pandemi.

Kondisi tersebut mengharuskan Lion Air Group merumahkan ribuan karyawannya. Ada sekitar 5.750-8.050 dari total 23 ribu karyawan yang dirumahkan.

Langkah tersebut diambil dalam rangka efisiensi, sehingga tetap dapat beroperasi secara terbatas.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, sabtu (31/7) menjelaskan bahwa hal tersebut akan dilakukan dalam jangka waktu yang diperlukan.

Selama karyawan dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan. Selama dirumahkan akan diadakan pelatihan secara virtual (online) sesuai dengan bagian (unit) masing-masing. Keputusan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.

“Keputusan berat tersebut diambil bertujuan utama sebagai konsentrasi efektif dan efisien, sejalan mempertahankan bisnis yang berkesinambungan dan perusahaan tetap terjaga, merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal dari dampak pandemi Covid-19,” tutur Danang.

Danang mengatakan Lion Air Group sangat menghargai seluruh karyawan, berterima kasih sebesar-besarnya atas dukungan, kinerja, dedikasi, pencapaian di bidangnya masing-masing, keterlibatan selama ini, selalu berpandangan luas selama melewati situasi ini bersama guna mendukung operasional penerbangan.

“Lion Air Group juga mengapresiasi dan terima kasih kepada seluruh karyawan serta dari berbagai pihak hingga sampai saat ini masih beroperasi. Harapan utama pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga operasional dan layanan penerbangan normal kembali,” ujarnya.

Lion Air Group di tengah pandemi tetap beroperasi secara bertahap, rata-rata mengoperasikan 10-15% dari kapasitas normal sebelumnya yakni rerata 1.400 penerbangan per hari.

“Kondisi pendapatan sangat minimal, masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi, terjadi pembatasan perjalanan dan pengurangan frekuensi sementara operasional pada rute-rute penerbangan tertentu serta biaya-biaya harus ditanggung masih cukup besar,” lanjut Danang.

Lion Air Group masih terus memantau, mengumpulkan data, serta melakukan upaya-upaya lain untuk tetap mampu bertahan dan menjaga kelangsungan hidup.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com