bar-merah

Bagaimana pandemi Covid-19 mengubah dunia digital marketing?

pemasaran digital
Ilustrasi dari Freepik.com

ZONAUTARA.com – Pandemi Covid-19 tak hanya mengubah semua lini dari luring menjadi daring. Bidang-bidang yang terpengaruh akan perubahan tersebut juga tak bisa dibilang sedikit. Salah satunya perubahan dalam bidang digital marketing.

Jauh sebelum Covid-19 dan berkembangnya era digital, pemasaran digital atau digital marketing telah menjadi opsi yang strategis. Namun, semenjak adanya Covid-19, pemanfaatan digital marketing semakin naik karena keadaan yang serba digital.

Tak hanya bagi pelaku bisnis, perubahan tersebut juga terjadi pada konsumen dan prinsip-prinsip dalam pemasaran.

Pemasaran digital fokus secara menyeluruh dari penyelarasan produk dan preferensi pelanggan. Keduanya perlu berjalan beriringan dan dipahami untuk mengetahui bagaimana pandemi Covid-19 telah banyak mengubah lini tersebut.

Dari kaca mata konsumen

Dengan adanya lockdown, PSBB, hingga PPKM, kebiasaan dan tuntutan konsumen juga sepenuhnya berubah. Konsumen akan lebih mandiri dalam melakukan pembelanjaannya, karena media digital dapat diakses hanya dalam genggaman tangan. Saluran digital dapat dinikmati dengan cepat dalam transaksi berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya.

Survey menunjukkan bahwa di AS, 62% konsumen berbelanja lebih banyak secara online dari pada sebelumnya. Ini merupakan perubahan yang besar dalam perkembangan digital marketing.

Selain pembelanjaan online yang meningkat, konsumen di tengah pandemi juga lebih berhati-hati dalam menghabiskan uangnya. Deolitte melaporkan bahwa 40% konsumen telah mengurangi pengeluarannya.

Hal ini dilatar belakangi oleh pandemi yang merenguut banyak pekerjaan dan mengurangi pemasukan untuk beberapa orang. Maka orang lebih banyak memilih untuk menabung.

Dari kaca mata perusahaan

Perubahan preferensi yang dilakukan oleh konsumen pada saat pandemi Covid-19, membuat pemasaran digital harus menyusun strategi lebih bagi pelanggannya.

Pemanfaatan konten di berbagai sosial media telah santer dikembangkan. Visa telah menganalisis bahwa 25% dari pembelian online dilakukan karena interaksi dari media sosial.

Peran influencer di berbagai platform juga sangat berpengaruh di sini. Diskon-diskon yang mereka tawarkan juga mendorong calon konsumen akhirnya memutuskan untuk membelanjakan uangnya. Di kuartal ketiga tahun 2020 sendiri, iklan sosial media naik 56.4%.

Mempertahankan pengalaman pelanggan dalam berbelanja di toko online anda juga merupakan hal yang penting di era banyaknya persaingan digital marketing. Perusahaan dituntut untuk tetap menonjolkan produknya di antara banyaknya pelanggan yang sudah ada maupun yang berpotensi menjadi konsumen tetap.

Bagaimana pun, perubahan ini perlu diperhatikan oleh kedua pihak, baik konsumen maupun perusahaan yang menawarkan barang atau jasanya. Digital marketing menjadi sesuatu yang penting dan patut dipertimbangkan di era pandemi Covid-19.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com