ZONAUTARA.com – Anda pasti sering mendengar istilah pasif agresif, namun apa makna sebenarnya dari frasa tersebut?
Menurut American Psychological Association (APA), gangguan pasif agresif merupakan perilaku yang tampaknya tidak berbahaya, tidak disengaja, dan netral, namun secara tidak langsung menunjukkan motif agresif yang tidak disadari.
Biasanya, orang yang memiliki gangguan ini cenderung tidak mampu mengespresikan emosi negative yang berada dalam dirinya. Sehingga perilaku yang keluar tidak sepadan dengan ucapannya.
Mereka akan mengekspresikan perasaannya secara pasif atau tidak langsung. Sedangkan manusia biasanya mengekspresikannya secara langsung agar maksud dan emosinya tersampaikan dengan baik.
Untuk menghadapi orang yang memiliki gangguan pasif agresif, anda bisa mengikuti kiat-kiat berikut ini.
1. Jangan biarkan anda terperangkap dalam permainannya
Jika kerabat atau kenalan anda mulai menunjukkan tanda-tanda pasif agresif, atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan, maka yakinkan diri anda bahwa anda tak boleh terjerembab dalam permainannya.
Tak perlu menguras emosi dan tenaga untuk mempedulikan kegiatan pasif agresifnya.
Mungkin jika kerabat dekat yang melakukannya akan menguras emosi dan tenaga. Namun sekali lagi, jangan sampai anda terbelit dalam hal tersebut. Bersikaplah tenang karena ketika anda marah, anda sudah masuk ke dalam permainan.
2. Tetap berperilaku sopan
Meski menghadapi orang yang berperilaku pasif agresif sangat menjengkelkan, bagaimana pun anda dan dia merupakan kerabat maupun teman dekat.
Jika anda masih ingin mempertahankan pertemanan dan hubungan dekat, maka bersikaplah dengan sopan dalam menghadapinya. Jangan mudah tersulut emosi.
3. Selalu mengandalkan fakta
Orang yang memiliki gangguan pasif agresif akan melakukan sesuatu yang tidak sesuai antara perkataan dan perbuatannya. Maka jika hal tersebut menimpa anda, anda perlu untuk membalasnya dengan fakta agar tak bisa dibantah lagi.
Jika perlu, tulis hal-hal yang dijanjikan atau dikatakan oleh orang tersebut. Dan ketika ia melanggarnya, anda tinggal menunjukkan bukti bahwa ia telah melanggar apa yang sudah disepakati.
Jika ia telah melanggar janji berulang kali, anda bisa mengabaikan dan tidak menjadikan omongannya serius. Kurangi kepercayaan anda terhadapnya.
4. Terbukalah dengan pandangan dan perasaan anda
Ketika anda mencapai puncak, anda bisa mengungkapkan perasaan anda. Bagaimana anda terganggu dengan sikapnya atau bagaimana perasaan anda dalam menghadapinya selama ini. Meski begitu, tetaplah bersikap tenang.
5. Putus hubungan dengannya
Seseorang memiliki batas kesabaran yang berbeda-beda. Ketika anda sudah menerima banyak dampak negative atas sikapnya, dan banyak kerugian yang anda alami, maka putuskan hubungan dengan orang tersebut perlahan-lahan.
Anda bisa mulai menghindari janji yang dibuat, kemudian mulai menurunkan kepercayaan, dan akhirnya bisa melepaskan diri dari jeratan pasif agresif yang dimiliki.
Namun, memutus hubungan dengan seseorang memang tidak semudah itu. Anda pun harus memahami konsekuensi yang anda dapatkan nanti jika melakukannya.