ZONAUTARA.COM — Salah satu cara agar menjadi pegawai yang baik adalah dengan mendengarkan bos dan rekan kerja. Menjadi seorang pendengar yang baik memang bukanlah perkara mudah.
Membangun komunikasi di tempat kerja tak hanya tentang bagaimana anda berbicara, namun, juga tentang bagaimana anda bisa mendengarkan perintah bos dan juga rekan kerja. Menjadi pendengar yang baik tentu dibutuhkan agar kita tak salah menangkap perintah, juga agar dapat menghargai lawan bicara.
Berikut ini beberapa kiat-kiat agar anda bisa menjadi seorang pendengar yang baik di tempat kerja.
1. Gunakan bahasa tubuh dengan tepat
Bahasa tubuh akan membantu mendukung apa yang anda perbuat. Misalnya, ketika anda mendengarkan bos anda sedang menjelaskan materi, maka anda bisa memberi bahasa tubuh dengan mengangguk, tanda bahwa anda paham dan menangkap maksud yang disampaikan.
Gunakan bahasa tubuh dengan tepat, secukupnya, dan tidak berlebihan. Dengan begitu, penyampai pesan dapat nyaman ketika ia berkomunikasi dengan anda.
2. Tatap mata lawan bicara
Selain bahasa tubuh, tatapan mata juga perlu. Untuk menunjukkan keseriusan dan perhatian, tatap mata lawan bicara. Tatap dengan natural, tanda bahwa anda perhatian dengan apa yang disampaikan. Jangan tatap secara intimidatif.
Jika anda tidak menatap lawan bicara, maka lawan bicara bisa saja tidak nyaman dan merasa anda tidak mendengarkan apa yang ia katakan. Terlebih, jika sedang membangun konversasi berdua. Anda juga bisa memusatkan perhatian dengan data atau bagan, jika ada.
3. Jauhkan diri dari distraksi
Saat mendengarkan, sebisa mungkin anda sebelumnya sudah siap-siap untuk menjauhkan diri dari distraksi, salah satunya adalah notifikasi ponsel. Sebaiknya, matikan ponsel terlebih dahulu agar diskusi yang anda miliki dengan bos atau rekan kerja tidak terganggu.
4. Tahan penghakiman anda, hargai pendapat orang lain
Benar atau tidaknya informasi atau pendapat dari bos atau rekan kerja, hal pertama yang harus anda perbuat adalah terus mendengarkan dan tetap menghargai. Ketika ada beberapa hal yang tak cocok, baru anda bisa mengungkapkannya dengan bijak.
Jika anda merasa tidak enak untuk menyanggah, anda bisa membuat sanggahan berupa pertanyaan yang memancing rekan kerja atau bos, untuk berpikir sesuai dengan apa yang sedang anda pikirkan.
5. Bicara ketika lawan bicara selesai
Jangan pernah menyela pembicaraan rekan kerja atau bos. Apalagi ketika dalam kondisi yang santai, tidak diburu-buru waktu. Tunggu lawan bicara selesai, baru anda bisa bergantian.
6. Tidak masalah untuk bertanya ketika tidak paham
Jangan takut untuk bertanya jika tidak paham. Kesalah pahaman akibat tidak bertanya akan lebih membuahkan sesal daripada menghindarinya.