ZONAUTARA.com – Berkembangnya teknologi pun beriringan dengan berkembangnya inovasi dari berbagai macam aspek. Salah satunya inovasi dalam masakan rumahan. Para ilmuwan telah membuat perangkat yang dapat memasak daging dengan laser yang sangat presisi.
Itulah visi jangka panjang dari Lab Mesin Kreatif Universitas Columbia, sebuah kelompok teknik yang menggunakan wawasan dari biologi untuk meneliti dan mengembangkan sistemnya. Para insinyur di sana telah menghabiskan bertahun-tahun waktunya untuk mendigitalkan dan mengotomatisasi proses memasak.
Pada tahun 2005, tim mulai mengembangkan printer 3D open-source pertama yang mampu menghasilkan makanan berlapis-lapis. Dijuluki Fab@Home, perangkat ini mencetak makanan yang mudah dibaurkan dan dimasukkan melalui nozzle pencetakan: keju, cokelat, dan adonan kue.
Versi sistem yang lebih baru memungkinkan pencetakan makanan dalam bentuk yang lebih kompleks, serta mencetak makanan yang lebih besar seperti hamburger.
Dalam penelitian terbarunya yang diterbitkan di npj Science of Food, para insinyur dengan Creative Machines Lab menjelaskan eksperimen yang mereka lakukan pada memasak daging yang dicetak 3D dengan laser.
Hasilnya menunjukkan bahwa dibandingkan dengan daging yang dipanggang dalam oven, daging yang dimasak dengan laser mengalami penyusutan lebih kecil dan mempertahankan kelembapan dua kali lipat. Bahkan dinilai memiliki rasa yang lebih baik oleh dua penguji tanpa melihat menunya.
Proses memasak dengan laser
Ada tiga cara memasak daging: konveksi, konduksi, dan radiasi. Sistem memasak laser memanaskan makanan dengan radiasi, seperti microwave. Dalam pengaturan eksperimental, laser telah digunakan untuk memasak makanan, tetapi sulit bagi para peneliti untuk mengontrol laser secara tepat untuk memasak makanan secara merata dan pada suhu yang optimal.
Dalam studinya, para peneliti mencampurkan ayam mentah (dengan tendon yang dihilangkan) dalam food processor, kemudian memasukkannya ke dalam jarum suntik, dan mencetak potongan tipis ayam berlapis-lapis.
Tim kemudian mengekspos bentuk ayam seukuran potongan daging ke tiga jenis laser: laser biru, laser inframerah pada jarak dekat, dan laser inframerah jarak pertengahan. Ketiga jenis laser ini beroperasi pada panjang gelombang yang berbeda. Untuk mengoptimalkan memasak, tim menggunakan perangkat lunak untuk memancarkan radiasi dalam pola yang berbeda.
Dengan menyetel parameter seperti diameter lingkaran, kerapatan lingkaran, panjang jalur, keacakan, dan kecepatan laser, peneliti dapat mengoptimalkan distribusi energi yang mengenai permukaan makanan dengan resolusi lebih tinggi daripada metode pemanasan konvensional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laser yang berbeda lebih cocok untuk berbagai aspek proses memasak. Laser biru bekerja lebih baik untuk memasak bagian dalam ayam, sedangkan laser inframerah lebih efektif untuk mencokelatkan permukaan ayam.
Terlebih lagi, laser inframerah dalam jarak dekat mampu membuat ayam berwarna kecokelatan melalui plastik tertutup. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat masa depan dapat memasak daging dalam kemasan aslinya. Penelitian ini tentu membawa kita pada digitalisasi memasak di masa depan.