Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home CARI TAHU

Beberapa fakta berlian Cullinan Ratu Elizabeth II, yang diminta kembali rakyat Afrika Selatan

by Ronny Adolof Buol
A A
berlian cullinan

Peti mati Ratu Elizabeth II, dihiasi Mahkota Kekaisaran. Salah satu potongan Berlian Cullinan disematkan pada mahkota ini. (Foto: Samir Hussein/WireImage/ AFP)

ZONAUTARA.com – Berlian Cullinan kembali menjadi topik hangat ketika Ratu Elizabeth II meninggal. Rakyat Afrika Selatan mengajukan permintaan agar permata yang disematkan pada mahkota Ratu Elizabeth II itu dikembalikan.

“Berlian Cullinan harus dikembalikan ke Afrika Selatan sesegera mungkin,” ujar salah satu aktivis Afrika Selatan, Thanduxolo Sabale, seperti diberitakan CNN, Jumat (16/9).

Berlian Cullinan telah menjadi topik perdebatan hangat selama 70 tahun pemerintahan kerajaan Inggris. Berlian ini ditemukan pada tahun 1905 di Afrika Selatan. Berlian ini merupakan berlian kasar berkualitas permata terbesar yang pernah ditemukan.

Lantas bagaimana batu permata ini bisa sampai ke tangan Ratu Elizabeth II dan dimiliki oleh kerajaan Inggris? 

Berlian Cullinan: Penemuan dan hadiah kepada raja

Menurut The Court Jeweller , penemuan batu permata besar itu murni sebuah kebetulan. Frederick Wells, pengawas Tambang Cullinan pada saat itu, kebetulan melihat batu besar itu ketika sedang berkeliling pada tahun 1905. Setelah hampir “dilempar keluar jendela karena dianggap sebagai kristal yang tidak berharga”, ternyata batu tersebut merupakan berlian mentah seberat 3.106 karat atau sebesar jantung manusia.

Baca Pula:

Balas Sanksi Uni Eropa dan Inggris, Iran Keluarkan Sejumlah Sanksi

26 January 2023
Mahakam Ulu

Tata kelola sampah yang amburadul sebabkan sungai di Indonesia tercemar mikroplastik

30 December 2022

Ketika berlian itu ditemukan, Afrika Selatan masih menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.

The Royal Asscher Diamond Company, didirikan pada tahun 1854 oleh keluarga Asscher di Belanda, menjelaskan bahwa permata itu dibeli oleh pemerintah Transvaal Afrika Selatan (dijalankan oleh pemerintahan Inggris) dan diserahkan kepada Raja Edward VII sebagai hadiah ulang tahun.

“Mereka bermaksud menyerahkan kepada Edward VII, raja saat itu, untuk ulang tahunnya yang ke-66. Dia awalnya menolak untuk menerima; ada juga perdebatan yang cukup besar mengenai apakah tawaran itu akan diajukan atau tidak; namun, setelah dibujuk (oleh Winston Churchill muda, dan semua orang), dia akhirnya setuju untuk menerimanya,” jelas penulis dan sejarawan Lauren Kiehna.

Berlian itu kemudian tiba di Inggris pada 7 November 1907 ketika Edward VII, atau “Bertie”, menerimanya sebagai hadiah ulang tahun.

Perdebatan Cullinan dicuri

Profesor Politik Afrika di Unisa Everisto Benyera menolak narasi ini. Dia mengatakan kepada CNN bahwa “transaksi kolonial tidak sah dan tidak bermoral”.

“Narasi kami adalah bahwa seluruh pemerintah Transvaal dan Persatuan Afrika Selatan dan sindikat pertambangan yang menyertainya adalah ilegal,” kata Benyera.

Dia lebih lanjut berpendapat bahwa:

“Menerima berlian curian tidak membebaskan si penerima. The Great Star adalah berlian darah…Perusahaan [pertambangan] swasta, pemerintah Transvaal, dan Kerajaan Inggris adalah bagian dari jaringan kolonial yang lebih besar.”

Peran Royal Asscher

Royal Asscher Diamond Company kemudian dipilih untuk mengubah dan memotong berlian ini pada tahun 1908.

The Asschers melaporkan bahwa pada saat itu, batu itu dikirimkan dengan kapal Angkatan Laut Kerajaan untuk berlayar melintasi Laut Utara ke Belanda yang mendapat perhatian publik. Namun itu adalah pengalihan.

Kotak tertutup yang berada di atas kapal Angkatan Lat Kerajaan itu kosong. 

Sementara itu, pemotong berlian terkenal, saudara Joseph Asscher, Abraham, berada di kapal penumpang terpisah yang menuju ke Amsterdam, membawa kotak yang berisi berlian Cullinan.

Sembilan berlian utama dipotong dari batu Cullinan asli. (Sumber gambar: The Court Jeweler)

Hadiah untuk penguasa

Dari batu aslinya, Asscher memotong menjadi sembilan berlian besar, 96 berlian yang lebih kecil dan beberapa potongan yang belum dipoles. 

Cullinan I seberat 530 karat, yang dikenal sebagai “The Great Start of Africa” (Bintang Besar Afrika), dan Cullinan II 317 karat, yang dikenal sebagai “The Sceond Great Stat of Africa” (Bintang Besar Afrika kedua), disematkan ke Tongkat Kerajaan dan Mahkota Negara Kekaisaran Inggris.  

Ratu Elizabeth II setelah penobatannya. (Foto: Getty Images.)

Keluarga Asscher menyimpan sisanya sebagai pembayaran atas pekerjaan mereka (dengan pengecualian Cullinan VI, yang dibeli Edward VII secara terpisah untuk Ratu Alexandra); dan sisanya dijual ke pemerintah Afrika Selatan.

Menurut Maroela Media , pemerintah Afrika Selatan menghadiahkan batu-batu ini kepada Raja George V pada tahun 1910.

Berlian Cullinan saat ini

Selama masa pemerintahannya, Ratu Elizabeth II secara teratur mengenakan Berlian Cullinan dengan cara yang sama, tidak seperti Ratu Mary yang suka bereksperimen. 

Ratu Elizabeth II menempatkan Cullinan I dan Cullinan II pada Tongkat Kerajaan dan Mahkota Negara Kekaisaran.

Karena ukuran berlian dan fakta bahwa Ratu Elizabeth II mewarisinya dari neneknya, Ratu Mary, dia menjuluki permata ini dengan sebutan “Granny’s Chips” (keripik nenek).

Sementara berlian Cullinan lainnya muncul sesekali dalam berbagai bentuk.

Sebuah bros yang menakjubkan menampilkan Cullinan III, berlian berbentuk buah pir 94,4 karat, dan Cullinan IV, berlian berbentuk bantal 63,6 karat.

Cullinan V, berukuran 18,8 karat berbentuk hati, disematkan pada sebuah bros yang rumit.

Ratu di Tuvalu, Pasifik Selatan mengenakan bros hati The Cullinan V. (Foto: Perpustakaan Foto Tim Graham/Getty Images.)

Cullinan VIII dan Cullinan VI disatukan dalam sebuah bros – sangat mirip dengan Cullinan V – sedangkan Cullinan VII, berlian dengan potongan marquise 8,8 karat, terlihat pada kalung bergaya daster dari Delhi Durbar Parure. 

Bros Cullinan III dan IV serta Kalung Durbar Delhi Cullinan VII dan Liontin Cullinan dipajang di depan ‘Berlian: Perayaan Jubilee’. (Foto: Samir Hussein/WireImage).

Dan Cullinan IX, berlian berbentuk buah pir 4,4 karat, dipasang di sebuah cincin. Sang Ratu tidak sering memakai cincin, dan beberapa foto terbaik saat dia memakainya (di tangan kanannya) berasal dari pemotretan tahun 1984 oleh fotografer terkenal Yousuf Karsh.

Sumber: The South African

Tags: afrika selatanberlian cullinaninggrisberliandepan
ShareTweetSend

Related Posts

SEO
CARI TAHU

Digitalic: SEO yang baik harus berdampak bagi bisnis

1 February 2023

...

beras
Daftar

Negara-negara ini menjadi produsen beras terbanyak di dunia

31 January 2023

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.