Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • DATASET
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • DATASET
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home PERISTIWA PRESS REVIEW

Jacinda Ardern, Ikon Bagi Banyak Orang, Mundur sebagai Perdana Menteri Selandia Baru

by Redaksi ZU
A A

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang banyak mencuri perhatian dunia melalui penanganannya terhadap kasus penembakan masal dan pandemi COVID-19 di negaranya, mengumumkan pada Kamis (19/11) bahwa ia mengundurkan diri dari jabatan yang telah ia pegang dalam enam tahun terakhir.

Berusaha melawan tangis, Ardern mengatakan kepada para reporter bahwa tanggal 7 Februari mendatang akan menjadi hari terakhirnya sebagai perdana menteri.

“Saya kini memasuki tahun keenam sebagai perdana menteri, dan pada setiap tahunnya, saya telah memberikan semua yang saya miliki,” kata Ardern.

Ia juga menyerukan bahwa pemilu Selandia Baru berikutnya akan jatuh pada 14 Oktober mendatang. Ardern akan tetap menjadi anggota parlemen hingga pemilu mendatang.

Pengumuman tersebut mengejutkan para penduduk Selandia Baru, yang dihuni sekitar 5 juta orang. Walaupun sebelumnya telah terdengar kabar bahwa Ardern kemungkinan akan mengundurkan diri sebelum pemilu mendatang, ia selalu bersikukuh bahwa dirinya akan kembali maju sebagai perdana menteri.

Masih belum jelas siapa yang akan menggantikan posisi Ardern sebagai perdana menteri hingga pemilu mendatang. Wakil Perdana Menteri Grant Robertson mengumumkan bahwa ia tidak akan maju dalam pemilihan pemimpin Partai Buruh, menyebabkan kompetisi untuk memimpin partai tersebut menjadi terbuka.

Ardern menghadapi kampanye pemilu yang tangguh tahun ini. Partai Buruh pimpinannya yang liberal telah memenangkan kembali pemilu dua tahun lalu dalam proporsi yang bersejarah. Tetapi jajak pendapat baru-baru ini menempatkan Partai Buruh berada di belakang saingannya yang konservatif.

Ardern, yang berusia 42 tahun, menggambarkan pekerjaannya sebagai salah satu pekerjaan yang paling diistimewakan, tetapi menantang. Ia mengatakan untuk melakukan pekerjaannya diperlukan ketegasan menghadapi hal-hal yang tidak terduga; dan ia tidak lagi memiliki kekuatan untuk menghadapi masa depan berikutnya.

“Tetapi saya tidak mundur karena pekerjaan ini sulit. Karena jika pekerjaan ini sulit, mungkin saya sudah meninggalkannya ketika baru menjabat dua bulan. Saya mundur karena dengan peran istimewa itu, muncul tanggung jawab, tanggung jawab untuk mengetahui kapan kita menjadi orang yang tepat untuk memimpin, dan ketika tidak. Saya tahu apa yang dibutuhkan pekerjaan ini, dan saya tahu bahwa tidak lagi memiliki cukup tenaga untuk melakukannya secara adil. Sesederhana itu saja,” ujarnya.

Ardern dipuji di dunia karena keberhasilannya menanganai pandemi virus corona ketika pertama kali merebak di negaranya setelah berbulan-bulan berhasil mencegah COVID-19. Tetapi kebijakan nol-COVID itu ditinggalkannya setelah muncul varian baru virus tersebut dan tersedianya vaksin. Ardern mendapat kecaman keras di dalam negeri atas strategi penanganan COVID-19 yang ketat.

Pada Desember lalu, Ardern mengumumkan bahwa Royal Commission of Inquiry akan menyelidiki apakah pemerintah membuat keputusan yang tepat dalam memberantas COVID-19, dan bagaimana pemerintah dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi pandemi lain di masa depan. Laporan komisi ini dijadwalkan selesai pada tahun depan. [em/rs]

Sumber


Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Tags: VOA Headline NewsKiprah PerempuanJacinda Ardernpolitikselandia baruvoaAsia Pasifik
ShareTweetSend

Related Posts

PRESS REVIEW

Bertani Bawang: Tips untuk Sukses dan Dampaknya terhadap Kesehatan dan Lingkungan

28 April 2023

...

PRESS REVIEW

Pentingnya Menjaga Keberlangsungan Hidup Lahan Basah di Indonesia

28 April 2023

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • DATASET

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.