bar-merah

Mantan Anggota SEAL AS Tewas di Ukraina

Seorang mantan anggota SEAL, pasukan khusus Angkatan Laut AS, yang dinyatakan pergi tanpa izin pada 2019, tewas terbunuh di Ukraina pekan ini, kata pejabat AS pada Jumat (20/1). Mereka mengatakan bahwa ia tidak bertempur dalam penugasan resmi.

Daniel W. Swifrt, yang merupakan perwira rendahan kelas 1, terluka di Dnipro dan meninggal akibat luka yang dideritanya, kata salah seorang pejabat yang tidak mengungkap identitasnya untuk membahas masalah personel.

Tidak ada rincian lain yang diberikan, termasuk apakah jasad Swift telah dievakuasi keluar dari Ukraina.

Angkatan Laut mengatakan ia meninggalkan posisinya di San Diego, California, pada Maret 2019. “Kami tidak dapat berspekulasi mengapa mantan pelaut itu berada di Ukraina,” kata AL AS.

Sejumlah senjata tergeletak di tanah saat personel Ukraina beristirahat selama pelatihan di pangkalan militer dengan Angkatan Bersenjata Inggris di Inggris Selatan pada 12 Oktober 2022. (Foto: AP)

Sejumlah senjata tergeletak di tanah saat personel Ukraina beristirahat selama pelatihan di pangkalan militer dengan Angkatan Bersenjata Inggris di Inggris Selatan pada 12 Oktober 2022. (Foto: AP)

Sedikitnya lima warga negara AS diketahui tewas dalam perang di Ukraina, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS dan laporan dari masing-masing keluarga.

Swift bergabung dengan AL AS pada 2005 dan ditugaskan ke unit SEAL pada 2007. Ia secara sukarela mundur dari kedinasan tersebut pada Januari 2014. Namun, dia bergabung kembali pada 2015 dan ditugaskan kembali ke unit SEAL setahun setelahnya. Setelah ia pergi, Komando Peperangan Khusus AL mencopotnya dari kualifikasi SEAL, alias mencabut trisula yang dikenakan oleh personel SEAL.

Swift sempat bekerja selama lima bulan sebagai polisi di Medford, Oregon, pada 2015. Wakil Kepala Departemen Kepolisian Medford Trevor Arnold tidak memiliki informasi lebih lanjut pada Jumat (20/1).

Swift menulis sebuah buku pada 2020 berjudul “The Fall of a Man.” Halaman Amazonnya mengatakan bahwa ia menjadi seorang ayah pada usia 20 tahun dan “ketika ia berusia 30 tahun ia diterjunkan sebagai personel Navy SEAL sebanyak lima kali, termasuk di Irak, Afghanistan dan Yaman.” Profil Amazonnya juga mengatakan ia memiliki empat orang anak.

Pemerintah AS telah melarang warga Amerika pergi berperang untuk Ukraina, dengan kekhawatiran bahwa mereka dapat ditangkap dan disandera pasukan Rusia. Sedikitnya 6.000 orang menghubungi Kedutaan Besar Ukraina di Washington pada minggu-minggu pertama perang terjadi untuk menanyakan cara menjadi sukarelawan untuk membela Ukraina.

Separuh calon sukarelawan langsung ditolak karena tidak memiliki pengalaman militer, memiliki catatan kriminal atau tidak layak bertugas, kata atase militer Ukraina tahun lalu.

Sejumlah warga Amerika, yang tidak diketahui pasti jumlahnya, telah bergabung dengan unit-unit pasukan asing yang mendukung Kyiv, termasuk para mantan tentara. Lainnya menjadi sukarelawan di kelompok-kelompok penyalur bantuan dan organisasi HAM. Pemerintahan Biden telah dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada anggota militer AS yang sedang bertugas diterjunkan untuk berperang di Ukraina, meskipun beberapa ditugaskan di Kedutaan Besar di Kyiv untuk keamanan dan kantor Atase Pertahanan.

Departemen Luar Negeri AS menolak menanggapi kematian Swift secara khusus. Namun, Deplu AS dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi bahwa seorang warga negara AS baru-baru ini tewas di Ukraina.

“Kami berkomunikasi dengan keluarganya dan memberikan semua bantuan konsuler yang mungkin diberikan,” kata departemen itu. [rd/ft]

Sumber



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com