bar-merah

Wartawan Pembangkang Belarus Dihukum 8 Tahun Penjara


Pengadilan Belarus memvonis bersalah seorang wartawan pembangkang yang ditangkap setelah dikeluarkan dari pesawat komersial yang dialihkan penerbangannya ke negara itu. Ia dijatuhi hukuman penjara delapan tahun, Rabu (3/5).

Penangkapan Raman Pratasevich yang dramatis pada Mei 2021 memicu kemarahan di Barat. Beberal\pa pemimpin Barat mengatakan pengalihan arah penerbangan pesawat itu sama saja dengan pembajakan yang disponsori negara.

Pengawas penerbangan Belarus memerintahkan pesawat Ryanair yang sedang dalam perjalanan antara Yunani dan Lithuania untuk mendarat di Minsk, dengan memberitahu para awak bahwa ada ancaman bom terhadap penerbangan tersebut. Tidak ada bahan peledak yang ditemukan di dalamnya, dan Pratasevich, yang tinggal di pengasingan ketika itu, ditahan begitu pesawat itu mendarat. Kekasihnya, warga negara Rusia, juga ditangkap.

Sebagai tanggapan, beberapa negara Barat memberlakukan sanksi-sanksi baru dan melarang pesawat mereka terbang di atas Belarus.

Pratasevich mengelola satu akun dalam aplikasi pesan Telegram yang digunakan luas oleh peserta protes massal menentang pemilu 2020 yang disengketakan, yang memberi masa jabatan keenam bagi presiden Belarus yang otoriter, Alexander Lukashenko. Wartawan itu dituduh mengorganisasikan kerusuhan dan berencana merebut kekuasaan.

Pendiri akun Telegram itu, Stepan Putilo, dan editor lainnya, Yan Rudik, dijatuhi hukuman penjara in absentia masing-masing 20 dan 19 tahun penjara. Keduanya masih berada di pengasingan. [uh/lt]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com