Akun Weibo (media sosial China) seorang komedian Malaysia yang lebih dikenal karena suka mengejek upaya para koki Barat memasak hidangan Asia, ditangguhkan setelah ia membuat lelucon tentang China.
Nigel Ng, yang menggunakan nama Uncle Roger, adalah komedian terakhir yang merasakan konsekuensi membuat gurauan yang dianggap dapat memberi gambaran negatif mengenai China, di bawah sensor yang semakin intensif dan meningkatnya nasionalisme. Pekan lalu, seorang komedian China diselidiki polisi karena gurauan mengenai anjing liar.
Ng mengunggah sebuah klip video Kamis lalu dari acara spesial komedi mendatang di mana ia mengolok-olok pengintaian China dan klaim kedaulatan Beijing atas Taiwan. Video itu memperlihatkan Ng berinteraksi dengan seseorang di tengah hadirin yang mengatakan ia berasal dari Guangzhou, kota metropolis di bagian selatan China. “Negara yang baik, negara yang bagus, kita harus katakan itu sekarang, betul, kan?” kata Ng. “Semua telepon menguping.’
Ng kemudian bergurau dengan hadirin lainnya yang mengatakan mereka berasal dari Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim China. Ng mengatakan Taiwan bukan negara yang nyata. “Saya berharap suatu hari Anda bergabung lagi dengan ibu pertiwi. Satu China,” katanya.
Akun Weibonya hari Senin menyatakan ia dilarang memposting karena “melanggar UU dan regulasi terkait.” Agensi Ng tidak menanggapi permintaan komentar.
Sementara itu seorang komedian China terancam hukuman penjara selagi polisi dan departemen pemerintah menyelidikinya karena lelucon yang ia lontarkan saat tampil pada awal Mei.
Polisi Bejiing, Rabu lalu mengumumkan bahwa mereka sedang menginvestigasi komedian Li Haoshi “karena sangat menghina” Tentara Pembebasan Rakyat.
Komedian yang memiliki nama panggung HOUSE itu mengeluarkan lelucon mengenai anjing liar dengan menyanyikan slogan propaganda terkenal yang digunakan untuk menggambarkan militer China.
Li mengatakan ia mengadopsi dua anjing yang sangat energik sewaktu mereka mengejar tupai, melesat seperti tembakan artileri ke arah sasaran.
Biasanya, ujar Li, anjing-anjing itu lucu dan membuat kita menyayanginya, tetapi ketika ia melihat kedua anjingnya, ia teringat ungkapan, “Mampu memenangkan pertempuran, dengan gaya kelas satu.”
Kalimat itu pertama kali digunakan 10 tahun silam oleh pemimpin China Xi Jinping untuk menggambarkan rencana reformasi bagi militer China, menurut China Media Project, yang mengkaji media China. [uh/lt]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia