Para pejabat Ukraina pada Kamis (1/6) mengatakan serangan rudal Rusia yang membidik Ibu Kota Ukraina, Kyiv, menewaskan sedikitnya tiga orang dan mencederai 10 lainnya.
Militer Ukraina mengatakan berhasil mencegat seluruh 10 rudal jarak pendek yang ditembakkan oleh Rusia.
Para pejabat Kyiv mengatakan puing-puing dari rudal itu merusak bangunan-bangunan apartemen, sebuah klinik medis dan jaringan pipa air.
Rusia kerap melancarkan serangan udara terhadap Kyiv pada bulan Mei sementara Ukraina bersiap untuk melakukan serangan balasan dalam upaya menguasai kembali wilayah yang direbut pasukan Rusia sejak negara itu melancarkan invasi skala penuhnya ke Ukraina awal tahun lalu.
Gubernur Belgorod, di wilayah barat Rusia, Kamis, mengatakan penembakan malam sebelumnya melukai banyak orang di kota Shebekino.
Gubernur Vyacheslav Gladkov mengatakan di Telegram bahwa serangan itu juga merusak beberapa bangunan. Ia menyalahkan pasukan Ukraina atas serangan tersebut.
Dukungan NATO
Di Oslo, menteri-menteri luar negeri anggota NATO berkumpul pada Kamis untuk membahas peningkatan dukungan mereka bagi Ukraina serta keinginan Ukraina bergabung dengan aliansi militer tersebut.
“Semua sekutu setuju tugas yang paling mendesak dan penting sekarang adalah agar Ukraina menang sebagai negara berdaulat dan merdeka,” kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan. “Presiden Putin tidak boleh memenangkan perang ini.”
Ketika ditanya mengenai serangan di wilayah Rusia yang dikaitkan dengan Ukraina, Stoltenberg mengatakan Ukraina diserang oleh Rusia dan memiliki hak untuk membela diri. Ia mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menghentikan perang kapan saja, dan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang di Ukraina harus dituntut pertanggungjawaban.
Pertemuan di Oslo tersebut berlangsung menjelang KTT para pemimpin NATO bulan depan di Lithuania di mana Stoltenberg mengatakan ia berharap para sekutu akan menyepakati komitmen jangka panjang untuk mendukung Ukraina. Ia mengatakan Ukraina perlu memiliki kemampuan dan kekuatan untuk membela diri dan mencegah upaya Rusia untuk mengulangi invasinya pada masa mendatang.
Stoltenberg telah menyatakan harapan bahwa para sekutu NATO akan menyetujui upaya Swedia untuk bergabung dengan aliansi itu sebelum KTT bulan Juli. Semua anggota harus memberi persetujuan mereka, dan hingga kini hanya Hongaria dan Turki yang belum menyetujuinya.
Sekjen NATO mengatakan ia akan melakukan perjalanan ke Ankara dalam waktu dekat untuk terus mendiskusikan situasi dengan para pemimpin di sana. Turki menuduh Swedia tidak berbuat cukup banyak untuk menumpas kelompok-kelompok yang oleh Turki dianggap teroris. Stoltenberg mencatat bahwa UU Antiterorisme baru mulai berlaku pada Kamis di Swedia dan menegaskan kembali bahwa ia yakin Swedia akan menjadi anggota penuh NATO. [uh/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia