Wilayah Kanada timur dilanda gelombang panas yang memecahkan rekor pada Kamis (1/6), berisiko memicu kebakaran hutan di pesisir Atlantik dan bagian lain negara itu dalam skala dan keparahan “yang belum pernah terjadi.”
Lebih dari 210 titik kebakaran membara di seantero Kanada, termasuk 82 titik yang tidak terkendali. Sudah lebih dari 2,7 juta hektar lahan yang hangus terbakar tercatat pada tahun ini. Jumlah tersebut delapan kali lipat lebih tinggi dibandingkan 30 tahun lalu, kata para pejabat.
“Kondisi begini, seawal ini pada musimnya belum pernah terjadi dan tentu saja sangat mengkhawatirkan,” kata Menteri Kesiapan Darurat Bill Blair dalam konferensi pers di Ottawa.
Setelah kebakaran besar-besaran di sisi barat negara itu Mei lalu, terutama di provinsi berpadang rumput Alberta dan Saskatchewan, selama sepekan terakhir pemadam kebakaran beralih ke daerah Nova Scotia di pesisir Atlantik – yang jarang dilanda kebakaran hutan parah – menyusul cuaca panas dan kering yang bergerak ke arah timur.
“Faktanya sederhana, yaitu Kanada sedang mengalami dampak perubahan iklim, termasuk kebakaran hutan ekstrem yang lebih sering dan lebih banyak,” kata Menteri Sumber Daya Alam Jonathan Wilkinson, yang memperkirakan kebakaran hutan akan berlipat ganda pada 2050.
Di Nova Scotia, 16 kebakaran terjadi pada Kamis (1/6). Dua ratus rumah hancur dan hampir 20.000 warga mengungsi.
“Jumlahnya luar biasa,” kata Perdana Menteri Nova Scotia Tim Houston. “Provinsi kamu mengalami trauma yang sangat besar.”
Penjaga Pantai dan pengebom air dari provinsi-provinsi tetangga ikut membantu, peralatan tambahan pun dikirimkan dari Ontario, sementara pemadam kebakaran dari AS dan Afrika Selatan sedang diterbangkan ke Kanada.
“Kami masih jauh dari selesai. Kami masih menghadapi situasi yang sangat berbahaya dan bergejolak,” kata pejabat sumber daya alam setempat, David Steeves.
“Kami membutuhkan dukungan alam, hujan.” [rd/ka]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia