bar-merah

Polisi Tembak Mati Remaja di Paris, Kerusuhan Meluas


Kota Nanterre di pinggiran Paris, yang menjadi lokasi penembakan seorang pengemudi remaja oleh polisi, tetap berada dalam kondisi tegang Rabu pagi (28/6). Sejumlah mobil yang dibakar massa dan tempat-tempat sampah yang terbalik terlihat di sejumlah lokasi. Sementara karangan bunga mawar berwarna oranye dan kuning diikat ke tiang yang ditabrak mobil yang dikendarai seorang remaja berusia 17 tahun yang tewas ditembak polisi.

Meluasnya kemarahan dan sekaligus belasungkawa memicu kekhawatiran akan terjadinya aksi demontrasi di tingkat nasional. Tak kurang dari bintang sepak bola Kylian Mbappe ikut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Nael, remaja yang ditembak mati polisi Selasa lalu (27/6). 

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut kematian pemuda itu “tidak dapat dijelaskan dan dimaafkan.”

 

Sementara, juru bicara pemerintah Prancis Olivier Veran mengatakan polisi yang diduga melakukan pembunuhan itu telah ditahan.

Kerusuhan Meluas, 31 Orang Ditangkap

Insiden pembunuhan itu memicu kerusuhan di beberapa kota di sekitar Paris. Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin mengatakan 31 orang telah ditangkap, sementara 25 polisi luka-luka dan lebih dari 40 mobil dibakar dalam kerusuhan sepanjang Selasa malam.

Ketegangan itu berawal dari penembakan seorang remaja berusia 17 tahun yang bekerja sebagai petugas pengirim barang oleh polisi di pinggiran kota Paris hari Selasa (27/6), demikian menurut pernyataan tim kuasa hukum keluarga remaja itu.

Penembakan itu terjadi saat pemeriksaan lalu lintas rutin. Korban menderita luka-luka akibat tembakan polisi dan meninggal di tempat kejadian, tambah pernyataan kantor kejaksaan itu.

Seorang penumpang lain dalam mobil yang dikemudikan korban sempat ditahan sebentar dan kemudian dibebaskan. Polisi masih mencari penumpang lain yang melarikan diri.

Kuasa Hukum Korban Bantah Pernyataan Polisi

Tim kuasa hukum yang terdiri dari tiga pengacara, mengidentifikasi klien mereka sebagai Nahel M, usia 17 tahun. Tim kuasa hukum itu menolak pernyataan polisi bahwa nyawa polisi yang bersangkutan berada dalam bahaya karena pengemudi mengancam akan menabrak mereka. Tim kuasa hukum merujuk pada video insiden itu yang beredar di dunia maya, yang menunjukkan dua polisi bersandar ke jendela mobil berwarna kuning, di sisi pengemudi, sebelum mobil itu menjauh dan salah seorang polisi menembak ke arah pengemudi.

Mobil itu kemudian tampak menabrak sebuah tiang di Lapangan Nelson Mandela, Nanterre. [em/jm]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com