bar-merah

Berpidato di SCO, PM India Serang Pakistan, Tidak Sebut Perang di Ukraina


Perdana Menteri India Narendra Modi, Selasa (4/7) melancarkan pukulan terselubung ke tetangga saingannya, Pakistan, dan sama sekali tidak menyebut perang di Ukraina saat berbicara kepada sekelompok negara Asia yang dipimpin oleh China dan Rusia.

Dalam pidato pembukaannya di Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), Modi mengatakan kelompok tersebut tidak perlu ragu untuk mengkritik negara-negara yang “menggunakan terorisme sebagai instrumen kebijakan negaranya.”

“Terorisme menimbulkan ancaman bagi perdamaian regional dan kita perlu melakukan perlawanan bersama,” kata Modi tanpa menyebut nama Pakistan. India sudah lama menuduh Pakistan melatih dan mempersenjatai kelompok-kelompok pemberontak, tuduhan yang dibantah oleh Islamabad.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping juga berpidato pada KTT virtual sepanjang hari itu.

Modi juga memperingatkan tantangan global terhadap pasokan makanan, bahan bakar, dan pupuk. Perdagangan di ketiga negara itu telah terganggu oleh perang selama 14 bulan Rusia di Ukraina, tetapi sebagian besar anggota SCO menghindari penyebutan perang itu secara langsung.

Putin berpartisipasi dalam KTT multilateral pertamanya sejak pemberontakan bersenjata mengguncang Rusia. SCO adalah salah satu dari sedikit kelompok internasional di mana ia menikmati hubungan hangat dengan sebagian besar anggotanya.

Bagi Putin, KTT tersebut memberikan kesempatan untuk menunjukkan bahwa ia masih memegang kendali setelah pemberontakan singkat oleh kepala kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mencela terorisme dan membela peran negaranya dalam perang melawannya. “Sementara pengorbanan yang dilakukan oleh Pakistan dalam memerangi terorisme tidak ada artinya, momok ini terus mengganggu kawasan kami dan tetap menjadi hambatan serius untuk pemeliharaan perdamaian dan stabilitas,” kata Sharif.

Sharif juga memuji Koridor Ekonomi China-Pakistan, proyek unggulan dari Prakarsa Sabuk dan Jalan, dengan mengatakan bahwa proyek itu sangat bermanfaat bagi konektivitas, stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan.”

SCO adalah kelompok keamanan yang didirikan oleh Rusia dan China untuk melawan aliansi Barat dari Asia Timur hingga Samudra Hindia. Kelompok tersebut mencakup empat negara Asia Tengah yaitu Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan, semua bekas republik Soviet di mana pengaruh Rusia sangat dalam.

Pakistan menjadi anggota kelompok itu pada 2017, sementara Iran akan mulai bergabung pada hari Selasa. Belarus dilaporkan juga sedang mengantre untuk menjadi anggota.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dalam sebuah pesan ke KTT itu mengatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya tantangan dan risiko global. “Sayangnya, pada saat dunia perlu bekerja sama, perpecahan tumbuh, dan ketegangan geopolitik meningkat,” katanya.

“Perbedaan ini diperparah oleh beberapa faktor: perbedaan pendekatan terhadap krisis global; perbedaan pandangan tentang ancaman keamanan nontradisional; dan, tentu saja, konsekuensi COVID-19 dan invasi Rusia ke Ukraina,” katanya.

Acara tahun ini diselenggarakan oleh India, yang menjadi anggota pada tahun 2017. Acara ini menjadi ajang terbaru bagi Perdana Menteri Modi untuk memamerkan pengaruh global India yang kian besar. [ab/uh]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com