ZONAUTARA.COM – Menyambut Festival Adat dan Budaya Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Pemerintah menggelar rapat persiapan pelaksanaan Muliku Wanua dan Tulude, dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda), di Tugu Pala Kantor Bupati, Selasa (23/1/2024).
Kedua Iven tahunan ini, menjadi kegiatan wajib dilaksankan setiap menyambut tahun yang baru, sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan adat dan budaya daerah.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro terus melaksanakan dua pageralan kebudayaan daerah yakni Muliku Wanua dan Tulude.
Menariknya dua kegiatan adat ini dilaksanakan tidak bersamaan dan lokasinya pun di gelar di dua pulau yang berbeda.
Festival adat Muliku Wanua dikaitkan dengan tradisi warga di Pulau Tagulandang, yang dalam pelaksanaannya pimpinan daerah bersama seluruh masyarakat akan mengitari Pulau Tagulandang yang melingkupi empat kecamatan.
Warga tidak hanya mengitari atau lewat saja di semua kampung, tapi akan bersilaturahmi atau bertemu saling sapa sebagai ajang untuk mempererat kekerabatan antar warga.
“Kami rencanakan pelaksanannya itu 28 Januari tepat di hari Minggu,” kata Sekertaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Denny D Kondoj, usai memimpin rapat.
Di tahun ini kata Kondoj, untuk Muliku Wanua akan diisi juga dengan berbagai lomba menarik atau festival tradisional.
“Bagi masyarakat, ada lomba bakar ikan dan lomba masak kue tradisional panada ubi,” ucap Kondoj.
“Juga akan ada penyerahan bantuan kepada masyarakat,” tambahnya.
Adapaun Tulude, akan dilaksanakan di Pulau Siau, dimana Pemerintah dan masyarakat akan lebur dalam satu acara upacara ucapan syukur melewati tahun lama dan memohon tuntuntan Yang Maha Kuasa untuk masuk ke tahun yang baru.
“Kalau Tulude kita rencanakan di tanggal 7 Februari 2024,” kata Kondoj.
Untuk Tulude lokasinya nanti akan dipusatkan di Tugu Pala Kantor Bupati, dan selain masyarakat juga akan ada undangan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Dari pesta adat ke festival adat daerah
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Dolly Polimpung, ada yang berbeda pelaksanaan pesta adat yang biasanya dilaksanakan setiap tahun di Sitaro.
Tahun ini kata Dolly, Pemerintah membalutnya dengan konsep berbeda, biasanya hanya adat Muliku Wanua atau Tulude, saat ini akan dilaksanakan sebagai Festival Adat daerah.
“Jika kita ingin masuk ke iven nasional atau Karisma Iven Nasional harus melaksanakan festival di daerah, nah dari tahun sebelumnya kita sudah melaksanakan tapi tidak berbentuk festival, karenanya tahun ini kita hadir dengan konsep festival,” ucap Polimpung.
Keuntungan lain juga, ungkap Polimpung, untuk setiap daerah yang rutin menggelar festival itu ternyata dipantau Pemerintah Pusat dan akan ada kontribusi dana dari pusat.
“Itu akan ditransfer ke rekening daerah yang rajin menggelar iven festival. Sitaro sudah 16 tahun sejak berdiri menggelar kedua iven ini, tapi karena bentuknya bukan festival kemungkinan tidak terdata” ujar dia, sambil berharap dua iven ini akan sukses digelar tahun ini dan dapat menjadi ajang saling silaturahmi dan ucap syukur.
Ikut hadir dalam rapat tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Administrasi Umum bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro.