SITARO, ZONAUTARA.COM-Pemerintah bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menggelar gerakan tanam (Gertam) cabai dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke 52 tahun. Gerakan ini sekaligus upaya untuk menekan kenaikan harga akibat ketergantungan stok pangan termasuk cabai dari luar daerah.
Gertam cabai menjadi program utama yang diluncurkan saat perayaan HKG PKK ke 52 tahun ini, ditandai dengan penanaman cabai oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo disaksikan seluruh Tim Penggerak PKK se Indonesia melalui virtual (zoom meeting). Dengan mengusung tema ‘Bergerak bersama PKK, mewujudkan Keluarga Sejahtera menuju Indonesia maju’.
Program ini kemudian diikuti seluruh PKK di Indonesia. Terpantau Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sitaro, Joi E B. Oroh bersama Ketua TP PKK, Maya Oroh Rumengan melaksanakan Gertam cabai di lahan demonstrasi plot (Demplot) atau lahan percontohan milik Dinas Pangan dan Pertanian, di Kampung Beong, Kecamatan Siau Tengah, Senin, 4 Maret 2024.
Penanaman cabai sendiri memiliki banyak manfaat sebenarnya bagi Kabupaten Kepulauan Sitaro. Hal ini tidak terlepas dari kondisi harga di sejumlah pasar tidak stabil disebabkan ketergantungan stok dari luar daerah.
Sebagai daerah Kepulauan, Sitaro saat ini bukan menjadi daerah penghasil, karena produksinya sangat rendah. Karena itu stok cabai harus diseberangkan dengan kapal laut dari luar daerah.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Sitaro, dalam buku Sitaro dalam angka Tahun 2023, untuk luas panen tanaman cabai rawit jenis Cayenne Pepper terus menurun. Mulai dari Tahun 2020 tercatat ada 19 Ha, Tahun 2021 ada 16 Ha, memasuki Tahun 2022 turun lagi tinggal 13 Ha dan Tahun 2023 tercatat 6 Ha saja.
Sementara untuk produksinya tercatat dua tahun terakhir pada Tahun 2022 sebanyak 219 kuintal sedangkan di Tahun 2023 turun hanya 198 kuintal saja.
“Gertam cabai ini diharapkan kedepan hasilnya bisa membantu Sitaro untuk bisa memproduksi cabai, hingga tidak bergantung ke daerah lain,” kata Pj Bupati Sitaro, Joi E B. Oroh.
Oroh mengimbau semua perangkat pemerintahan mulai dari kecamatan sampai tingkat kampung bisa mensosialisasikan kegiatan gertam cabai, tidak harus di kebun tapi juga bisa dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
“Jangan dulu berpikir tidak punya kebun, manfaatkan pekarangan rumah,” katanya.
Pemerintah, kata Oroh, juga memastikan akan membantu petani atau warga yang kesulitan dengan bibit. Apalagi dengan adanya lahan percontohan di Kampung Beong, warga bisa belajar cara menanam cabai.
“Ini menjadi Labnya silahkan belajar di sini (Beong). Pemerintah juga akan membantu untuk bibit bagi warga yang serius,” ungkap dia
Jika memantau harga di pasaran, di Pasar Ondong Pulau Siau jelang hari raya Idul Fitri harga cabai rawit sudah mulai naik. Pekan sebelumnya masih dijual Rp. 40.000 perkilogramnya saat ini sudah naik menjadi Rp. 65.000 per kg.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Sitaro, Maya Oroh Rumengan menyampaikan PKK akan menjadi mitra pemerintah. Karena itu ia mengajak khususnya para ibu rumah tangga supaya memiliki waktu luang untuk menanam cabai.
Manfaatnya, kata Maya, akan sangat terasa bagi keluarga. Karena jika berhasil maka dipastikan kenaikan harga tidak akan berpotensi menyulitkan rumah tangga.
“Meski produksinya tidak kemudian sampai bisa dijual tetapi setidaknya mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga,” jelas dia.
Karena itu, ia berharap mulai Tahun 2024 warga di Sitaro menjadi gemar menanam. Harapnnya tidak hanya cabai tapi apapun itu. Ini demi upaya bersama supaya bisa menekan kenaikan harga dan mengurangi ketergantungan stok dari luar daerah.
“Jika bergantung ke luar daerah maka kita akan terus menikmati harga tinggi. Karena itu mari kita menanam bersama, supaya bisa sejahtera dan mandiri pangan bersama,” ajak Maya.