SITARO, ZONAUATAR.com – Pasca erupsi Gunung Ruang, penanganan terhadap pengungsi terus berlangsung di Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro) Provinsi Sulawesi Utara.
Penjabat (Pj) Bupati Sitaro, Joi Oroh, bersama dengan Komandan Korem 131/Santiago, Brigjen TNI Wakhyono, memberikan informasi terbaru terkait upaya penanganan dan bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut.
Bupati Joi Oroh mengungkapkan bahwa sejumlah langkah telah dilakukan untuk membantu pengungsi, termasuk penyediaan tempat penampungan sementara di berbagai lokasi, mulai dari gereja, sekolah, gedung pemerintahan, hingga rumah-rumah penduduk. Selain itu, bantuan logistik seperti makanan siap saji, beras, minyak goreng, dan telur telah disalurkan kepada pengungsi.
“Terkait dengan kebutuhan utama makan dan minum, kita telah menyediakan dapur umum dan bantuan logistik kepada pengungsi, baik yang berada di Gunung Ruang maupun yang berasal dari Tagulandang sendiri,” ujar Pj. Bupati Sitaro.
Sementara itu, Komandan Korem 131/Santiago, Brigjen TNI Wakhyono, menekankan pentingnya kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan berbagai instansi terkait dalam menangani situasi ini. “Kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan Kementerian Sosial sangat diperlukan untuk memastikan bantuan yang tepat sasaran dan efektif,” kata Brigjen TNI Wakhyono.
Kendala-kendala seperti mobilitas yang terbatas sebab tidak adanya kendaraan, komunikasi yang tidak bagus, dan belum berfungsinya PLN masih menjadi tantangan utama dalam penanganan ini. Namun, berbagai pihak terus berkoordinasi untuk mengatasi hambatan tersebut.
Total korban terdampak mencapai 650 pengungsi, dengan mayoritas berasal dari Pulau Ruang. Upaya penjangkauan terhadap pengungsi yang belum terjangkau terus dilakukan, sementara belum ada informasi yang diterima terkait korban jiwa akibat erupsi Gunung Ruang.
Pj Bupati Sitaro juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap informasi yang beredar. “Mohon kiranya mempercayai informasi resmi yang berasal dari sumber-sumber yang jelas dan dapat diakses,” katanya.
Keseluruhan, upaya penanganan dan bantuan terus berjalan dengan baik, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, TNI, dan berbagai instansi terkait untuk memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi dengan baik.
Meskipun terdapat kendala-kendala dalam penanganan, namun upaya bersama terus dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan dan layanan mencapai semua yang membutuhkan.
Brigjen TNI Wakhyono menambahkan, “Kami terus berupaya memastikan bahwa distribusi logistik tepat sasaran dan efisien, dengan melakukan koordinasi yang intens antara semua pihak terkait.”
Selain itu, upaya evakuasi dan pelayanan kesehatan juga menjadi fokus utama dalam penanganan pasca-erupsi Gunung Ruang. Evakuasi dilakukan secara prioritaskan bagi ibu hamil dan orang yang membutuhkan perawatan medis mendesak.
“Kami terus memonitor situasi dan akan segera mengambil langkah-langkah tambahan sesuai kebutuhan dan perkembangan situasi,” tambah Bupati Joi Oroh.
Kerja sama lintas sektor dan lintas instansi juga terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa pengungsi yang tersebar di berbagai titik pengungsian mendapatkan akses yang memadai terhadap bantuan dan layanan yang mereka butuhkan.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait korban jiwa akibat erupsi Gunung Ruang. Namun, tim relawan dan petugas terus melakukan pendataan dan pemantauan terhadap situasi di lapangan.
Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi yang beredar, serta mengikuti arahan dan petunjuk dari pihak berwenang.
Pemerintah daerah dan TNI berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan dukungan seoptimal mungkin bagi masyarakat yang terdampak bencana alam ini.
Sementara itu, rencana pembagian bantuan logistik, evakuasi lanjutan, dan pemantauan terhadap kondisi Gunung Ruang akan terus dilakukan dalam beberapa hari ke depan, sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan.